"Kami hanya pakai tenun batik yang tulis, tidak pakai batik printing atau cap. Benar-benar handmade, dijahit dengan tangan," ucap Ervina.
Beragam bahan kulit juga digunakan dalam koleksi terbaru Warnatasku ini.
"Kami menggunakan kulit asal Garut, Surabaya, Papua, dan Serang, baik kulit asli seperti kulit ular dan buaya maupun kulit sintesis. Dalam memakai kulit ular, kami sudah ada izin karena kami mencari supplier bahan kulit yang sudah terpercaya," tutur Ervina lagi.
Label yang pernah mengikuti ASIA World Expo 2015 di Hongkong ini menyajikan koleksi yang terdiri atas 48 tas dengan 30 desain berbeda dalam peragaan busana di hari pertama IFW 2016.
Selain memamerkan koleksinya melalui peragaan busana, Warnatasku juga membuka booth di area IFW 2016 pada 10--13 Maret 2016.
Produk Warnatasku tersebut dibanderol dengan kiasaran harga Rp1.200.000--Rp5.000.000, tergantung pada bahan kain yang digunakan.
Tas dengan bahan baku kain batik tulis lawas berusia sepuluh tahun, dikatakan Ervina, tentu harganya jauh lebih mahal daripada yang menggunakan kain berusia muda.