TRIBUNNEWS.COM - Anda dengan mudahnya akan menemukan berbagai promosi iklan soal perawatan kecantikan wajah dan tubuh untuk perempuan.
Bahkan, kalimat dalam iklan tersebut menganjurkan Anda untuk segera memulai tahapan perawatan kecantikan wajah sejak dini.
Dengan harapan, perawatan di awal usia akan meminimalisasi munculnya masalah pada wajah Anda. Namun, apa pendapat pakar kecantikan soal jangan kebanyakan perawatan muka di usia muda?
“Perawatan wajah sebenarnya sah-sah saja dilakukan di usia muda. Dengan catatan tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan. Misalnya untuk remaja usia 17 tahun yang sudah mulai mengalami lonjakan hormon dan berjerawat, sehingga membutuhkan perawatan dari dokter kulit untuk mengurangi peradangan,” ujar dr. Mia Agustina pada soal dampak kebanyakan perawatan muka di usia muda dilansir tabloidnova.com.
Senada dengan dr. Mia, Mariyani, terapis kecantikan bersertifikat lulusan Universitas Negeri Jakarta yang memiliki klinik perawatan wajah di bilangan Jakarta Barat, juga mengungkapkan komentar serupa.
Menurut Mariyani, perawatan muka di usia muda karena jerawat dapat dilakukan seperlunya di umur 17 tahun ke atas. Yang perlu digarisbawahi ialah perawatan chemical peeling wajah yang sebaiknya dilakukan di usia 20 tahun ke atas.
“Sepengetahuan saya, usia belasan tahun masih mengalami regenerasi kulit yang normal. Pengelupasan wajah akibat chemical peeling yang dilakukan sejak usia muda hanya percuma saja, selain membuat kulit lebih cepat tipis nantinya, chemical peeling tidak diperlukan diterapkan pada usia remaja. Saran saya untuk usia 25 tahun ke atas yang sudah mulai mengalami degenerasi kulit akibat pola hidup dan paparan radikal bebas,” ucap Mariyani.
Nah, bagaimana dengan fenomena yang kini menemukan adanya peminat perawatan muka muncul di usia muda?
“Selain ikut-ikutan tren, bisa juga sebagian kecil karena memang dirasa wajahnya sudah kotor atau kusam atau tidak percaya diri karena jerawat. Kembali ke soal kebutuhan untuk kesehatan, baru kecantikan. Perawatan estetika seperti meniruskan pipi dengan metode threadlift dan suntik filler jelas belum dibutuhkan di usia remaja belasan tahun,” tambah dr. Mia.
Lalu, adakah dampak perawatan muka di usia muda? Bagaimana mencegah hal tersebut?
“Kalau hanya perawatan biasa saja seperti masker, facial, penggunaan krim jerawat maupun pijatan lembut di klinik kecantikan diperbolehkan, kok, selama menggunakan obat yang terbukti aman dan terapis profesional sehingga minim dampak buruknya. Kemungkinannya bisa saja kekenyalan alamiah kulit malah berkurang, iritasi kemerahan atau alergi karena menggunakan produk atau alat yang semestinya untuk kulit wajah usia 30 tahun ke atas seperti Radio Frequency atau laser,” ungkap dr. Mia.
Mia pun menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat yang nantinya akan berpengaruh baik terhadap kesehatan dan kecantikan kulit wajah.
Contohnya, mengonsumsi makanan sehat, menjauhi rokok dan alkohol, olahraga, dan istirahat yang cukup.
“Terpenting adalah menjaga kebersihan wajah dengan rajin mencuci muka, memakai pelembap dan tabir surya, serta mengurangi konsumsi makanan berlemak, manis yang bisa saja memicu inflamasi dan jerawat,” tutup dr. Mia.