TRIBUNNEWS.COM - Generasi milenium adalah kelompok anak-anak muda yang lahir di tahun 1981 hingga 1995.
Kabarnya, mereka adalah generasi yang mengaplikasikan aturan kerja keras dan bersenang-senang melebihi batas.
Batas yang dimaksud terkait dengan kondisi finansial mereka, di mana mereka adalah generasi dengan jumlah tabungan paling sedikit ketimbang generasi pendahulunya.
Menurut survei yang dihelat oleh Go Banking Rates, generasi milenium rela menghabiskan uang untuk berpesta, berkumpul sembari minum-minum, dan belanja, meski nominal di tangan sudah menipis.
Survei menunjukkan bahwa hanya 33 persen pria dan wanita muda melewatkan acara pesta malam karena lebih memilih untuk menyimpan uang dalam tabungan.
Kemudian, tiga dari lima responden yang termasuk dalam generasi milenium mengatakan bahwa mereka tidak mau menyusahkan orang lain demi bisa berpesta, mereka lebih memilih diam di rumah.
Namun, sebanyak 67 persen responden ditemukan kurang cerdas dalam mengatur keuangan.
Sebab, mereka mengaku lebih memilih belanja, liburan, dan berpesta, meski itu bisa membuat mereka bangkrut.
Sepertiga responden, bahkan mengatakan bahwa mereka membebani pengeluaran konsumtif pada kartu kredit.
Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat penghasilan generasi milenium terbilang lebih kecil dibandingkan generasi lainnya.
Alasan utama sebagian besar dari mereka seperti tidak keberatan kehabisan uang di tengah bulan karena mereka percaya diri mereka akan memiliki penghasilan lebih tinggi di masa depan.
Namun, kenyataannya adalah rata-rata penghasilan minimum di sebagian negara maju tidak menunjukkan tanda bakal terjadi peningkatan dalam waktu dekat.
Kontributor KompasFemale/Lusina