Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan industri fashion muslim global terus merambah hingga ke tanah air.
Kali ini, negara tetangga juga tak kalah untuk unjuk gigi memperkenalkan produk fashionnya, satu di antaranya adalah Datin Norjuma.
CEO Aidijuma ini terkenal sebagai pengusaha muda yang telah berpengalaman dalam industri fashion muslim di Malaysia.
Ia merupakan salah satu pelopor bisnis fashion muslim di Malaysia dengan konsep bawal scarf yang berbeda.
Produk Bawal Scarf Aidijuma milik Datin ini memiliki keunikan dan ciri khas yang tak dimiliki oleh brand lain.
Bawal scarf atau yang sering disebut sebagai paris scarf merek Aidijuma ini multifungsi dengan desain yang penuh warna nan menawan.
Aidijuma hadir untuk memeriahkan ajang Indonesia Islamic Fesyen and Product (IIFP) 2016 di Hall A, Jakarta Convention Center yang digelar hingga 19 Juni 2016.
Merintis bisnis di tahun 2012, Datin berusaha menjawab tantangan dengan produk yang berbeda.
Ia bahkan bertekad mengenalkan jilbab ke tingkat global.
Dalam waktu singkat, desainer asal Malaysia ini sukses menunjukkan upaya dan hasil kerja kerasnya.
Brand Bawal Scarf Aidijuma di Malaysia meroket dan bahkan menjadi salah satu produk fashion muslim yang ternama dengan omset yang fantastis.
Dalam setiap bulan, masing-masing gerai Bawal Scarf Aidijuma setiap bulannya mampu menjual lebih dari 200,000 pieces. Pamor Aidijuma juga semakin dikenal oleh beberapa negara tetangga seperti Brunei Darussalam dan Singapura.
“Saat merintis bisnis ini, stereotipe yang ada menyatakan bahwa berbisnis jilbab saja maka tak akan berhasil karena sulit berkembang. Menjawab tantangan tersebut, saya pun mencoba untuk menciptakan jilbab yang berbeda sehingga menarik dibandingkan dengan brand lain. Bawal Scarf Aidijuma yang saya ciptakan multifungsi. Selain itu bahan yang digunakan juga khusus. Motif print depan dan belakang tidak saling terlihat sehingga dapat digunakan dalam dua sisi,” tuturnya.