News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Rokok Naik

Beredar di Grup Messenger, Ini Daftar Harga Rokok Per September 2016, Mengerikan!

Penulis: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Label harga rokok yang bikin kaget dan jadi viral di Facebook, Sabtu (20/8/2016).

Pemerintah belum memberikan pengumuman secara resmi, meski demikian kabar tersebut dengan cepat menyebar dan jadi viral.

Daftar harga yang dibuat seolah-olah nyata san nanti akan direalisasikan.

Kabar harga rokok yang mahal ini berawal dari berita event 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Berita Kompas.com berjudul: Bagaimana jika Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp 50.000? Menjadi viral dan jadi bahan rujukan blogger atau penulis di situs-situs forum seperti Kaskus.

Namun berita yang ditayangkan melalui tulisan di blog-blog berbeda dengan aslinya.

Ada tambahan informasi baru yang sengaja dicantumkan tanpa sumber jelas.

Yakni tentang berlakunya harga Rp 50 ribu per bungkus rokok pada bulan September 2016.

Faktanya, keputusan ini belum ada bahkan Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany sebagai sumber berita pada Kompas.com baru akan membahas hal ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bulan depan.

Kemungkinan blog-blog tersebut memanfaatkan judul yang bombastis agar mendatangkan banyak visitor meskipun pada kenyataannya harga rokok Rp 50 ribu per bungkus belum diputuskan.

Berikut berita awal yang dijadikan rujukan.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Murahnya harga rokok dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia.

Dengan harga rokok di bawah Rp 20.000, orang yang kurang mampu dan anak-anak usia sekolah tidak keberatan mengeluarkan uang untuk membeli rokok.

Untuk itu, menurut Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat.

"Dengan menaikkan harga rokok, dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu," ujar Hasbullah dalam acara 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini