Gangguan saraf yang bisa berujung pada priapisme antara lain kerusakan tulang belakang akibat trauma atau gangguan saraf di dalam jaringan erektil.
Kasus paling sering terjadi adalah priapisme disebabkan oleh gangguan darah berupa kelainan sel sabit. Bekuan darah juga bisa menyebabkan priapisme.
Penyebab lainnya, infeksi dan kanker yang telah menyusup ke dalam penis dan menghalangi aliran darah dari penis.
Selain itu, penggunaan obat juga bisa menyebabkan priapisme.
Obat yang dapat menjadi biang kerok terjadinya priapisme itu antara lain obat psikosa (torazin, klorpromazin), obat anti hipertensi (prazosin), obat anti koagulan, kortikosteroid, tolbutamid, obat anti depresan (trazodon), dan tentu saja obat disfungsi ereksi (sildenafil sitrat, tadalafil, dan vardenafil).
“Segera ke dokter jika penis tegang lebih dari empat jam non stop. Jangan ditunda, karena itu bisa jadi bumerang bagi kejantanan pria,” imbuh Nur Rasyid. (Kompas.com)