Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Busana nasional atau busana khas suatu negara juga ikut menjadi hal yang penting pada kontes kencantikan seperti Miss Grand Internasional 2016.
Pada kali ini, Indonesia mengirimkan Putri Indonesia 2016 juara ketiga, Ariska Putri Pertiwi untuk menampilkan busana nasional khas Lampung seberat 15 kg.
"Ini baju temanya 'Royal Sigokh', khas Lampung dan akan aku tampilkan di Miss Grand Internasional nanti," ujar Ariska ketika ditemui usai jumpa persnya, di Graha Mustika Ratu, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016) malam.
Wanita yang kerap disapa Ika ini menuturkan, meski busana yang digunakan berat, ia namun tidak ingin menjadikan hal tersebut sebagai kendala untuk memamerkan busana khas budaya Indonesia tersebut.
"Kalau dibilang berat, mungkin karena ikhlas pakai hati, jadi nggak kerasa sama sekali," tuturnya seraya tersenyum.
Wanita berusia 21 tahun ini mengaku siap untuk terbang dan bersaing dengan 87 finalis dari berbagai negera lain pada ajang Miss Grand Internasional serta membuat nama bangsa Indonesia kembali dikenal dunia.
Perlu diketahui, busana nasional dengan tema 'Royal Sigokh' merupakan rancangan desainer Dynand Fariz, yang telah banyak merancang busana untuk Jember Fashion Carnaval.
Sigokh sendiri merupakan mahkota khas Lampung dan menjadi simbol keagungan budaya setempat yang dikenakan oleh Kebayam (pengantin) serta Bangsawan.
Sigokh terbuat dari lempengan tembaga, kuningan atau logam lain yang dicat dengan warna emas dan memiliki cabang lekuk berjumlah sembilan atau tujuh.
Sementara untuk kain yang digunakan pada bagin tubuh, menggunakan kain Tapis asli dari Lampung dan tidak menggunakan kain Tapis print.
Tidak hanya membawa busana nasional, Ariska juga membawa sejumlah gaun malam dengan tema 'Dewata' karya Anaz Khairunas, gaun batik dari Alleira motif parang yang dikombinasikan dengan motif parsley, kebaya cantik dari Intan Avantie, serta sejumlah gaun lainnya.