TRIBUNNEWS.COM - Hashtag atau tagar #NoBraDay kini menjadi trending topic pada Twitter Indonesia dan dunia.
Apakah melalui tagar tersebut, kini sedang dikampanyekan No Bra Day atau Hari Tanpa Bra?
Ya, pada hari ini, Kamis (13/10/2016), sedang diperingati No Bra Day.
Peringatan No Bra Day bukan untuk pornoaksi, melainkan sebagai bentuk dukungan Breast Cancer Awareness sedunia.
Peringatannya pun dilakukan setiap tanggal 13 Oktober sejak tahun 2011.
Melalui No Bra Day pada wanita diajak tidak memakai bra selama satu hari saja demi mendukung dan memberikan semangat kepada para breast cancer survivor di seluruh dunia.
Lalu, adakah manfaat dari melepaskan bra?
Jika dilihat dari hasil penelitian, penggunaan bra, apalagi yang tidak tepat ukuran, justru dapat menyebabkan masalah pada kesehatan.
Padahal, selama bertahun-tahun para wanita diajarkan memakai bra untuk melindungi payudaranya.
Belum lama ini, hasil penelitian yang dilakukan oleh Profesor Jean-Denis Rouillon, dari University of Besancon, Perancis menunjukkan bahwa tak ada manfaaat berarti dari pemakaian bra, payudara wanita justru akan lebih sehat tanpa pemakaian bra yang berperan sebagai penyangga.
Rouillon melakukan penelitian selama 15 tahun pada 330 wanita sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan, bahwa bra bisa berbahaya bagi kesehatan payudara, karena bisa membuat payudara lebih gampang kendur, dan bahkan meningkatkan risiko nyeri punggung.
“Dari segi medis, fisiologis, dan anatomi, payudara tidak mendapatkan manfaat apapun dari “penahanan” gravitasi,” ungkap Rouillon.
Dalam penelitian ini, Rouillon juga menemukan adanya kenaikan puting sekitar 7 mm pada wanita yang rutin tidak memakai bra.
Sebagian wanita yang menjadi partisipan dalam eksperimen ini menyatakan, bahwa tidak memakai bra mengurangi rasa sakit pada punggung.