TRIBUNNEWS.COM - Umumnya, para suami pasti ingin membahagiakan istri secara seksual. Malangnya, tak semua harapan berbalik sesuai rencana.
Masalah yang sering dialami kualitas dan kuantitas seks menurun seiring bertambahnya usia.
Apakah kondisi ini berkaitan dengan stamina fisik atau ada masalah kejenuhan dalam mahligai pernikahan?
Menurut Davondra Brown, M.Ed, seorang pakar seks dan konsultan rumah tangga, banyak kliennya yang mengalami penurunan gairah seksual pada usia yang masih terbilang muda.
“Biasanya masalah gairah seksual terjadi tidak dipicu oleh kondisi fisik, tetapi lebih sering karena persoalan komunikasi dan hubungan emosional,” jelas Brown.
Banyak pasangan suami istri, kata Brown, hanya fokus pada hasil akhir hubungan seks, yakni orgasme.
“Aku selalu menyarankan klienku untuk melupakan orgasme dan jangan memikirkan soal klimaks bercinta. Aku meminta mereka untuk menikmati setiap tahap bercinta tanpa banyak pikiran,” urainya.
Menurut Manly, sebagian besar masalah penurunan gairah pada suami istri pemicunya adalah konflik komunikasi.
Selain itu, pertengkaran atau argumen yang tidak terselesaikan memengaruhi kualitas hubungan seksual.
Jadi, ketika Anda merasa aksi bercinta tak lagi sehebat seperti masa lalu, segeralah intropeksi diri untuk menggali masalah yang sesungguhnya antara Anda berdua.
Sebab, penurunan gairah, seperti yang dijelaskan oleh kedua pakar di atas, terjadi karena masalah komunikasi dan konflik emosional, tidak ada kaitannya dengan tubuh yang tak lagi prima. (kompas.com)
Kemudian, seorang psikolog bernama Dr Carla Marie Manly juga sepakat dengan penjelasan dari Brown.