Saat masuk ke sebuah ruangan, atau berjalan di satu ruas jalan ada baiknya Anda selalu memperhatikan benda-benda yang bisa digunakan untuk memberikan perlawanan jika terjadi tindak kejahatan.
Bawa benda tajam yang legal
Membawa pisau, celurit, atau senjata tajam lainnya saat berpergian merupakan sebuah tindakan pelanggaran hukum.
Tapi adakah benda tajam yang tidak melanggar hukum saat dibawa? Jawabannya: banyak!
Bawa saja pena, pensil, kunci, atau bahkan permen lolipop di saku celana Anda. Begitu Anda dalam posisi terjepit, benda-benda tersebut bisa digunakan untuk melukai lawan.
Tenang
Jika seseorang mengancam Anda, usahakan untuk tetap tenang.
Selain memberi waktu untuk berpikir jernih, pembawaan tenang saat berada di bawah ancaman ini merupakan sebuah bentuk intimidasi bagi lawan.
Be realistic!
Saat ditodong seseorang, perhatikan apa yang diminta. Kalau yang diminta hanya sekedar telepon genggam, uang, atau perhiasan, berikan saja.
Prinsip pertahanan diri bukan untuk mempertahankan harta yang kita miliki, tapi mempertahankan nyawa kita.
“Kalau hanya diminta handphone kasih saja. Handphone tidak seberapa nilainya ketimbang kalau kita terluka karena memberi perlawanan, walaupun kita menang. Ongkos rumah sakit pasti lebih mahal ketimbang harga handphone,” ujar Joe Ueno, seorang instruktur Krav Maga di klub Self Defense Indonesia.
Lari
Mulai sekarang, jadwalkan untuk berlatih lari secara rutin karena lari adalah cara mempertahankan diri paling efektif dan efisien.
“Selama kita bisa lari, ya lari saja. Kenapa harus repot-repot memberikan perlawanan?” ujar Yoekie.
Penulis: Remigius Septian/Angkasa