Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epson, perusahaan terkemuka dalam digital imaging dan solusi cetak, menggelar peragaan busana bertajuk "Epson's Print Your Passion" pada gelaran tahunan bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2017, Kamis (27/10/2016), di Senayan City, Jakarta.
Peragaan busana tersebut terdiri atas paduan dua koleksi, yakni Bl.ON.INC dan ELEMENTS.
Pada kesempatan itu, Epson berkolaborasi dengan desainer Tanah Air, Sky.lnc, dan desainer Thailand yang telah mendapatkan beberapa penghargaan, Thanit Tiansivarat. Koleksi karya keduanya menggunakan kain yang dicetak secara digital dengan printer Epson.
"Kolaborasi dengan para desainer menunjukkan teknologi Epson mampu menerjemahkan ide para desainer menjadi nyata. Melalui kolaborasi dengan desainer, kami berharap dapat mendukung industri fashion dan menumbuhkan kesadaran yang lebih lagi akan berbagai hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan digital textile printing," tutur Shuji Hamaguchi selaku Regional General Manager (Southeast Asia), Professional Printing, Epson Singapore.
Sky.Inc, di bawah arahan Andrea Risjad dan desainer Amot Syamsuri Muda, mempersembahkan koleksi Bl.ON.INC yang menggambarkan nuansa futuristic science fiction. Sebanyak 48 busana yang dipamerkan merupakan hasil inspirasi dari dunia science fiction, teknologi, dan extraterrestrial life.
Paduan berbagai warna, seperti hijau, merah, kuning, ungu, biru, hitam, dan silver, dipulas secara modern pada koleksi busana tersebut. Di samping itu, di antara koleksi Bl.ON.INC yang didominasi oleh busana untuk perempuan, terdapat enam busana untuk laki-laki.
Sementara itu, Thanit Tiansivarat, pemilik dan desainer merek dari Thailand, Oh! Lala & Dee Project, menampilkan koleksi busananya untuk yang pertama kali di gelaran Jakarta Fashion Week. Koleksi ELEMENTS yang dipersembahkannya terdiri atas 12 desain yang dibawakan oleh model anak-anak perempuan.
Koleksi busana tersebut mengambil inspirasi dari alam dan elemen alami, yaitu bumi, air, angin, dan api. Warna cokelat, paduan beberapa jenis biru, serta paduan merah muda, jingga, dan perak dipulas dengan teknik gradasi dalam koleksi yang sekaligus membangkitkan ingatan tentang transformasi dan perubahan kekuatan alam itu.
Busana karya para desainer tersebut dicetak menggunakan printer digital textile Epson yang menggunakan teknologi PrecisionCore. Teknologi tersebut mampu merealisasikan warna-warna solid dan menampilkan gradasi warna pada kain yang digunakan.
Kolaborasi antara Epson dan para desainer bertujuan untuk memperlihatkan bahwa digital textile printing tidak terbatas. Bahkan, hal itu sangat berperan dalam ranah fashion.
"Teknologi PrecisionCore Epson, dengan kemampuannya untuk mereproduksi warna-warna yang hidup, dapat memberikan inspirasi bagi desainer dalam membuat desain dan mengekspresikan kreatifitas secara bebas. Dengan digital textile printing, para desainer dapat menuangkan segala ide dan kreatifitas mereka tanpa batas," ujar Shuji Hamaguchi.