TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Seniman yang tergabung dalam Henna Club Indonesia sedang mengembangkan desain henna dengan berbagai motif khas Indonesia.
Eksekutif Koordinator Henna Club Indonesia Dian Rosianti mengatakan, para seniman mendapatkan inspirasi dari motif kain, ukiran, dan bangunan. "Misalnya ada yang menggambar henna dengan motif Gereja Blenduk," katanya, Rabu (19/10/2016).
Dian mengatakan, motif henna dalam negeri saat ini belum memiliki ciri khas tersendiri.
Karena itu, Henna Club Indonesia mengadakan lomba desain dan mendorong seniman agar mengkreasikan berbagai corak asli nusantara melalui pelaksanaan Henna Art Festival di Citraland Mall Semarang.
"Kami mempunyai kurang lebih sebanyak 3.000 anggota yang tersebar di berbagai provinsi dari Aceh hingga Papua. Meski mayoritas keturunan Timur Tengah, ada juga seniman asli Indonesia," katanya.
Dian menjelaskan, saat ini henna sudah berubah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehingga semakin banyak orang yang ingin memakainya.
"Sekarang ada dua jenis henna, henna for wedding dan henna for fun. Kalau untuk pernikahan desainnya tentu lebih rumit," katanya.
Ia menjelaskan, biaya untuk jasa lukis henna bervariasi.
Henna for fun dihargai mulai dari Rp 20.000, sedangkan henna for wedding berkisar antara Rp 300.000 hingga jutaan rupiah.
Walaupun sudah mulai populer, dia mengatakan sampai sekarang belum ada industri yang memproduksi pasta henna di Indonesia.
"Sejauh ini kami lebih sering memakai pasta dari India karena gambar henna yang dihasilkan lebih halus dan detail dibanding bahan dari Arab Saudi," kata Dian.
Penulis: Aris Wasita/Sumber: Antara