TRIBUNNEWS.COM - Mungkin Anda pernah menyaksikan serial TV Lie To Me, tentang seorang profesor kawakan yang bisa membedakan mana orang yang benar jujur atau mereka yang menyembunyikan sesuatu.
Menariknya hal itu dilakukan hanya dengan melihat sekilas perubahan ekspresi wajah, entah itu dari kerutan di dahi atau senyumannya.
Hm, padahal dalam keseharian tentu saja mendeteksi kebohongan tidak secepat dan semudah seperti di TV, khususnya bagi orang-orang awam.
Meski demikian, memalsukan emosi adalah sesuatu yang sangat sulit.
Mungkin ini akibat konflik batin, tubuh ingin mengatakan satu hal, sementara hati dan pikiran bawah sadar mencoba untuk memaksa tubuh mengatakan yang lain.
Untuk mengenalinya, lihat 5 ciri-ciri orang yang sedang berbohong yang dilansir dari HelloSehat ini:
1. Mata tak berhenti bergerak
Bola mata yang sibuk mondar-mandir melihat sekitar, berkedip lebih sering dari biasanya (di situasi normal, seseorang biasanya berkedip 5-6 kali per menit atau sekali per 10-12 detik), atau menutup mata lebih dari satu detik setiap kalinya adalah tiga tanda mata klasik dari orang yang berbohong.
Ini adalah reaksi stres fisiologis bahwa dia merasa tidak nyaman, atau tidak ingin menjawab pertanyaan Anda.
Jarang berkedip juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sengaja berusaha untuk mengontrol gerakan matanya. Misalnya, seorang pemain poker mungkin tampak jarang berkedip supaya ia terkesan tak terpengaruh dengan hasil kocokan kartunya.
Tapi ingat, gerakan mata ini juga bisa muncul pada lawan bicara Anda untuk alasan yang sama sekali berbeda.
Misalnya, orang dengan penyakit Parkinson akan memiliki tingkat berkedip yang lebih lambat dari orang sehat, sedangkan mereka yang memiliki skizofrenia cenderung berkedip lebih cepat.
2. Arah pandangan mata selalu ke kanan
Ketika Anda menanyakan tentang sesuatu pada lawan bicara tentang apa yang ia saksikan, dengar, atau berusaha untuk menggali ingatannya, jika orang tersebut memusatkan pandangannya ke arah kiri, berarti besar kemungkinannya ia berkata jujur. Ia benar-benar sedang mengakses memorinya tentang kejadian itu.
Saat berbohong, seseorang akan cenderung melirik ke arah kanan. Artinya, ia sedang mengakses imajinasinya untuk menciptakan sebuah jawaban.
Tapi, orang kidal biasanya akan menunjukkan reaksi berlawanan sebagai respon spontan.
Selain itu, beberapa orang akan menatap lurus ke depan ketika mencoba untuk mengingat memori visual.
3. Senyumnya dibuat-buat
Anda mungkin berpikir senyum dapat dengan mudah menyamarkan perasaan Anda yang sebenarnya, tetapi ekspresi sepintas di wajah pembohong akan membocorkan apa yang dia benar-benar ia pikirkan — tak peduli ia sadar atau tidak.
Ketika seseorang tersenyum tulus, kulit di sekitar mata mereka akan bergerombol dan berkerut. Senyum palsu hanya di mulut.
Selain itu, perhatikan senyum sinis merendahkan dengan satu sudut bibir yang melengkung ke atas.
Di antara pembohong, senyum miring ini bisa jadi menandakan kesombongan bahwa mereka berhasil menyembunyikan sesuatu tanpa Anda ketahui: sarkasme dan sinisme.
Tapi, senyum miring juga mungkin berarti bahwa orang tersebut sedang merasa benar-benar bahagia atau optimis.
4. Wajah memerah, berkeringat, menggigit bibir, menarik napas dalam-dalam
Anda mungkin dapat melihat seseorang sedang berbohong lewat semburat warna merah yang tiba-tiba muncul di pipinya, karena kecemasan dapat menyebabkan orang tersipu, dan tetesan keringat yang mungkin muncul di dahi, pipi, atau belakang lehernya. Orang tersebut mungkin akan mencoba untuk menyeka keringatnya berulang kali.
Wajah yang memerah, menghela napas panjang, dan berkeringat adalah refleks paksa yang disebabkan oleh sistem saraf simpatis (ini mengaktifkan respon fight-or-flight Anda) dan merupakan respon terhadap pelepasan adrenalin.
5. Gerak-gerik tubuh yang gelisah
Reaksi kimia tertentu dipercaya menyebabkan wajah orang jadi gatal ketika mereka berbohong. Oleh karena itu, pada umumnya orang yang sedang berbohong akan cenderung lebih sering menyentuh wajahnya.
Tapi akan lebih penting untuk meneliti keseluruhan sikap seseorang, bukan hanya dari satu tanda saja, karena tidak ada satu ciri yang tepat yang dapat secara mutlak menunjukkan seseorang sedang berbohong.
Menyilangkan lengan di depan dada dapat menunjukkan sikap defensif, melindungi diri. Menyilangkan kaki menjauh dari Anda mungkin menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaknyamanannya dengan kehadiran Anda — menampilkan diri sekecil mungkin di depan Anda.
Pembohong juga sering menyembunyikan tangan mereka di belakang punggung untuk menutupi menggemeretakkan jari yang bisa menunjukkan rasa gelisah.
Ciri-ciri di atas bukan tanda mutlak
Namun, yang juga perlu dipahami, gerakan-gerakan yang sudah disebut di atas juga dapat menunjukkan kegugupan, frustrasi, atau orang yang tertutup yang hanya ingin menyendiri di zona pribadi mereka.
Jika Anda hanya sibuk mengamati gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajahnya, Anda malah tidak akan memperhatikan apa yang mereka katakan, dan bahkan juga lupa memperhitungkan faktor kredibilitas.
Ingat, beberapa orang dapat bertindak gugup — terutama ketika diinterogasi oleh polisi — bahkan jika mereka mengatakan sebenarnya.