TRIBUNNEWS.COM - Makanan mungkin bukan hal pertama yang ada di pikiran ketika Anda sedang berjuang melawan flu atau sakit perut, karena nafsu makan hilang.
Tetapi, mau tidak mau, Anda harus tetap mengisi perut. Meski demikian, sebaiknya Anda lebih berhati-hati memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Pasalnya, beberapa jenis makanan dan minuman bisa membuat Anda justru merasa bertambah buruk.
Inilah makanan dan minuman yang harus Anda hindari ketika sakit, supaya Anda bisa pulih lebih cepat.
1. Kopi
Harus dihindari ketika Anda sedang sakit perut. Kafein dalam kopi bersifat diuretik, sehingga dapat membuat Anda sering buang air kecil dan berpotensi menyebabkan Anda dehidrasi.
Dehidrasi adalah hal yang buruk ketika Anda sedang berjuang melawan virus atau infeksi lain. Sebaliknya, cukup hidrasi atau cairan akan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja dengan lebih efektif, kata Kristine Arthur, MD, seorang internis di Orange Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California.
Selain itu, kafein dapat merangsang otot-otot di saluran pencernaan dan membuat diare menjadi lebih intens, kata Dr. Arthur.
2. Jus jeruk
Jeruk memang kaya vitamin C yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh, tapi hindari minum jus jeruk ketika Anda sedang batuk atau sakit tenggorokan.
Keasaman jus jeruk, biasanya menyegarkan. Tapi ketika Anda batuk atau flu, keasamannya dapat melukai tenggorokan Anda.
"Jeruk mengandung asam sitrat yang dapat mengiritasi lapisan tenggorokan Anda yang sudah meradang," kata Taz Bhatia, MD, profesor kedokteran integratif di Emory University.
3. Gula
Bagi Anda pecinta makanan manis, hindari gula dan makanan manis jika Anda sedang sakit perut karena infeksi bakteri.
Gula dapat menekan kemampuan sel darah putih untuk melawan bakteri, kata Dr Arthur.
Selama beberapa jam setelah makan kue, permen, atau sereal bergula, sistem kekebalan tubuh akan melemah sehingga kurang efisien melawan kuman yang membuat Anda sakit.
"Selain itu, gula cenderung menarik cairan dari saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan diare," kata Dr Arthur.