Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Satu dari sekian festival kreatif yang digelar anak muda di Yogyakarta setiap tahunnya adalah Festival Melupakan Mantan (FMM).
Gelaran FMM dimaksudkan untuk mengangkat dinamika perjalanan cinta anak muda yang penuh kisah, romantika, di dalamnya penuh emosi saat sang kekasih datang dan pergi.
Bedanya, FMM 2017 yang kembali digelar di seputaran Jalan Mangkubumi, Yogyakarta, berlangsung tiga hari dari 11 sampai 13 Februari 2017.
Mahmud Mada, Ketua Acara Festival Melupakan Mantan 2017, menuturkan pada tahun sebelumnya FMM hanya digelar sehari pada 13 Februari.
"Sekarang konsepnya galeri pameran dengan tema "KESAH", artinya FMM tahun 2017 akan banyak mengangkat dinamika-dinamika perpisahan dan kepergian," ungkap Mahmud, Jumat (10/2/2017).
"Nuansa kepergian ini akan dimaknai sebagai suatu proses pembelajaran diri bagi pasangan muda-mudi Yogyakarta untuk hidup lebih baik lagi ke depannya," ia menambahkan.
Panitia berharap berbagai elemen masyarakat dapat bersinergi dalam gelaran FMM 2017, serta mampu mewadahi kreativitas komunitas dan menumbuhkembangkan semangat srawung antar kelompok di Yogyakarta.
Dikatakan Mamhum, FMM diproyeksikan mampu menjawab kegelisahan, terutama dalam hal perjalanan cinta muda-mudi.
"Bisa juga menjadi media gathering yang baik bagi perjalanan muda-mudi menuju masa depan yang semakin mermanfaat," imbuh Seto Prayogi, Penanggung Jawab Umum Acara FMM 2017.