TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zelmira, brand fashion dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, mencuri perhatian dalam pergelaran fashion show bergengsi Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2017 yang dihelat pada 6 hingga 9 April 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Zelmira berada satu runway dengan sejumlah fashion desainer ternama di Indonesia seperti Deden Siswanto, Defika Hanum, hingga Ina Priyono di hari pertama eksibisi.
Dalam pagelaran busana yang menjadi poros gaya busana muslimah Tanah Air itu, Zelmira menampilkan rancangan dengan tema 'Dandangan'.
Adapun Dandangan terinspirasi dari tradisi turun temurun di Kota Kudus, Jawa Tengah saat menyambut Bulan Ramadhan.
Kekayaan budaya ini merupakan warisan dari Sunan Kudus yang masih dilestarikan hingga sekarang.
“Proses pemilihan tema ini merupakan hasil dari pencarian inspirasi dan adu ide tentang karya-karya yang bisa memadukan style, mix and match, warna, pemilihan bahan yang tepat serta mengusung kearifan lokal. Semuanya kami konsepkan dan kami sesuaikan dengan pasarnya,” tutur Risa Maharani, salah satu desainer Zelmira di sela MUFFEST 2017.
Risa Maharani merupakan siswi Kelas XII SMK NU Banat Kudus yang terlibat dalam fashion show di MUFFEST 2017. Risa berkolaborasi dengan adik kelasnya, Rania yang duduk di Kelas XI di sekolah yang sama.
Pertengahan tahun lalu, Risa dan Rania juga berhasil memukau publik fashion dunia saat karyanya tampil di ajang Asia’s Fashion Spotlight, di Hongkong.
Risa mengungkapkan daya tarik lini fashion dari Zelmira mengusung modest style yang ditujukan kepada muslimah muda dengan karakter yang cerdas dan kuat.
Sehingga Zelmira sangat cocok untuk menjawab kebutuhan fashion muslimah wanita Indonesia yang aktif serta memiliki perhatian pada kualitas dan detail.
Pengakuan terhadap kualitas Zelmira datang dari National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma.
Menurutnya, konsep desain busana dari Zelmira tidak kalah apik dengan keluaran merek fashion ternama di Indonesia.
“Untuk kerapihan jahitannya kami yakin sudah selevel dengan brand fashion papan atas lainnya. Mereka memiliki inisiatif tinggi, cerdas, dan punya banyak ide kreatif,” tutur desainer yang kerap tampil dalam panggung mode internasional ini.
Masih di ajang yang sama, Risa Maharani juga masuk sebagai nominator finalis Modest Young Designer Competition (MDYC) yang diselenggarakan oleh salah satu brand fashion populer Indonesia.
Risa mendapatkan ribuan like dalam lomba yang digelar di akun Instagram MUFFEST 2017 ini.
Dipinang Toko Online Terbesar di Asia
Zelmira juga mencatatkan prestasi terbaru ketika karya-karya anak SMK ini dilirik oleh salah satu toko ritel online terbesar di Asia, yang kemudian melakukan pembelian lini produk Zelmira secara massal.
Dengan kesepakatan kerjasama pembelian di tahap awal, Zelmira akan memproduksi 1.200 busana yang berasal dari 28 koleksinya, untuk kemudian dipasarkan oleh retail online tersebut secara global.
Risa mengatakan, untuk produk busana yang dipasarkan secara online ini mengambil inspirasi dari tema ‘Archean’, dan dijual dengan rentang harga yang cukup terjangkau berkisar Rp 250.000 hingga Rp 550.000.
“Ini awal yang sangat bagus menurut kami. Mudah-mudahan Zelmira terus konsisten di industri dan semakin menghasilkan profit. Ke depannya saya yakin SMK NU Banat bisa terus melahirkan desainer-desainer muda yang berkualitas dan mampu bersaing hingga ke pasar internasional,” tutur Ali Charisma yang juga merupakan mentor pada jurusan Tata Busana di SMK NU Banat.
SMK NU Banat merupakan salah satu sekolah yang dibina oleh Djarum Foundation sejak tahun 2013 melalui program pengembangan kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Bekerjasama Indonesia Fashion Chamber (IFC), Djarum Foundation berkomitmen mendorong Zelmira menjadi pelopor produk karya para siswa-siswi SMK yang mampu meraih kesuksesan di industri fashion profesional dan dikenal di luar negeri.