Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehilangan kemampuan pendengaran normal tak menjadi penghalang bagi Angkie Yudistia dalam berkarya.
Kini, perempuan kelahiran 5 Juni 1987 itu bahkan telah menyelesaikan buku ketiganya.
"Aku mau keluarkan buku ketiga. Itu sedang di-touch up. Aku sudah selesai nulis, lagi diedit. Mudah-mudahan sesegera mungkin bisa diluncurkan," tuturnya kepada Tribunnews ketika ditemui baru-baru ini.
Buku tersebut berkisah mengenai pengalaman hidup Angkie Yudistia ketika berada pada titik terbawah.
Dikisahkan pula dalam buku tersebut bagaimana ia pada akhirnya bangkit meskipun sulit.
"Di buku itu, aku tuangkan pengalaman ketika aku pernah di titik terbawah dan untuk bangkitnya itu susah banget. Juga bahwa aku bisa menemukan diri aku dengan segala hal yang aku lakukan, ya," ucap Angkie Yudistia.
Sebelumnya, Angkie Yudistia telah menghasilkan dua buku.
Buku pertamanya berjudul Perempuan Tunarungu Menembus Batas, sementara buku keduanya berjudul Setinggi Langit.
Bagi Angkie Yudistia, menulis ialah cara dirinya mencurahkan isi hati.
Ia juga diketahui sempat aktif menulis di blog pribadi.
Angkie Yudistia bertutur bahwa dirinya gemar melakukan observasi dan memaknai hal-hal yang ditemui di sekitarnya.
Itulah yang kemudian dituangkannya dalam bentuk tulisan.