News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Tertipu Garam Palsu! Begini Cara Mengeceknya, Kalau yang Asli Pasti Lengket di Tangan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ani (50) pedagang kelontong melayani pembeli yang belanja garam gandu di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (26/7/2017). Saat ini stok garam di sejumlah pedagang kelontong di Pasar Kosambi sebagian besar habis karena pascalebaran sudah tidak ada lagi pasokan. Stok garam yang tersisa pun tinggal sedikit, itu pun hanya garam gandu yang dijual Rp 2.000 per batang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS..COM, SURABAYA - Beredarnya isu campuran kaca, batu lintang, hingga tawas di dalam garam menimbulkan keresahan di masyarakat hingga produsen garam.

Garam impor memiliki tekstur yang lebih keras dibanding garam lokal.

Menurut Jakfar Sodikin, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI), tekstur yang lebih keras bukan berarti garam tersebut mengandung kaca.

"Begini cara mengecek apakah ini benar garam atau kaca," ucap Jakfar kepada TribunJatim.com sambil meremas segenggam garam di depannya, Senin (31/7/2017).

Jakfar menuturkan garam memiliki kandungan air di dalamnya, sehingga akan menempel dan terasa sedikit lengket di tangan.

"Baik garam lokal atau impor, garam tetap akan lengket di tangan," lanjutnya.

Jika dipantulkan ke cahaya atau matahari, garam juga tidak memantul seperti kaca.

Jakfar juga menambahkan, garam tidak larut dalam air jika tidak diaduk.

"Katanya garam palsu kalau di air nggak larut. Nah kalau cuma dituang aja, ya memang nggak larut. Harus diaduk dulu pasti larut," terang Jakfar.

Ia juga menjelaskan, semakin putih warna garam, artinya kandungan NaCl-nya semakin tinggi.

"Bukan karena pemutih, tapi karena kandungan garamnya semakin tinggi dan semakin baik berarti," tuturnya. (TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini