Kisah Welia, Dirikan Panti Asuhan Khusus Kucing, Saat Peliharaannya Sakit Tak Mampu Bawa ke Dokter

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Welia pendiri panti asuhan kucing di Amuntai Kalimantan Selatan
Welia pendiri panti asuhan kucing di Amuntai Kalimantan Selatan

“Saya tidak punya uang membawanya ke dokter hewan. Sangat terbantu dengan adanya group pecinta kucing di media sosial. Saya banyak belajar cara memelihara kucing yang benar,” ujarnya.

Kucing-kucing milik Welia (istimewa)
Kucing-kucing milik Welia (istimewa) ()

Dari berjualan minuman blender, Welia mengaku dalam sehari bisa mendapat penghasilan Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Namun dia percaya rezekinya tidak akan berkurang karena memberi makan dan merawat kucing.
Kucing itu, oleh Welia, diberi makan nasi dan ikan puyau, ikan sungai ini harga Rp 10 ribu per kilogram.

Dalam satu hari, 19 kucing itu bisa menghabiskan satu kilogram pulau yang dikukus dan dicampur nasi.

Setiap hari Welia pergi ke pasar untuk membeli puyau mati namun belum busuk agar mendapat harga yang lebih murah.

Jika tidak ada sisa nasi di rumah, biasanya kucing-kucing itu juga diberi nasi yang dikonsumsi dirinya dan keluarga.

Saat ada tetangga yang menggelar acara, Welia juga biasa meminta nasi sisa. “Nasi itu dikeringkan agar awet. Jika hendak digunakan dikukus lagi dan dicampur dengan ikan,” ujarnya.

Dalam satu hari, kucing diberi makan dua kali, yaitu pagi dan malam. Saat memberi makan malam, semua kucing dimasukkan dalam rumah.

Pintu pun ditutup agar tidak ada kucing yang berkeliaran di luar rumah.

Welia mengaku beruntung keluarga tidak ada yang keberatan dengan hobinya memelihara kucing.

Kucing di pantui asuhan milik Welia ()

Sedemikian hobinya memelihara kucing, hingga di depan rumah, Welia membuat ayunan dari kain yang biasa digunakan piaraannya bermain.

“Senang dan tenang hati saat melihat kucing kucing saya makan atau bermain,” ujarnya.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini