Para peneliti berhipotesis bahwa berbagai senyawa dalam sperma, termasuk estrogen dan prostaglandin, memiliki sifat anti-depresan, yang kemudian diserap ke dalam tubuh setelah berhubungan seks.
Ini adalah kabar baik bagi siapa saja yang memiliki hubungan monogami, namun jika masih bermain-main, jangan lupa menggunakan kondom.
3. Seks (terkadang) bisa menciptakan suasana ‘sedih’
Dopamin mungkin akan terlepas sesaat setelah berhubungan seks, tapi setelah itu? Menurut para peneliti, ada kondisi yang disebut post-sex blues (postcoital dysphoria).
Sekitar sepertiga dari perempuan dalam satu penelitian mengungkapkan mengalami kesedihan setelah berhubungan seks.
Baca: Komisi II Turun ke Daerah Pantau Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak
Meskipun ada kemungkinan penyesalan atau perasaan dipaksa menjadi alasan, namun peneliti tidak dapat menjelaskan hubungan ini.
4. Mengurangi rasa sakit
Jangan menolak ajakan bercinta dari pasangan saat mengalami sakit kepala. Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seks dapat meredakan gejala sakit kepala.
Dalam sebuah penelitian di Jerman tahun 2013, 60 persen peserta yang menderita migrain dan 30 persen penderita sakit kepala kluster yang berhubungan seks selama periode sakit kepala melaporkan berkurang sebagian atau sepenuhnya.
5. Seks bisa menghilangkan ingatan
Setiap tahun, kurang dari 7 orang per 100.000 orang mengalami "amnesia transien global," kehilangan ingatan mendadak yang tidak dapat dikaitkan dengan kondisi neurologis lainnya.
Kondisi itu bisa ditimbulkan oleh seks yang kuat, juga stres emosional, sakit, luka kepala ringan, prosedur medis dan masuk ke air panas atau dingin.
Kondisi hilang ingatan bisa berlangsung beberapa menit atau beberapa jam.
>