News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imlek 2018

Lontong Cap Go Meh dan Lapis Legit Saat Imlek, Cara Warga Tionghoa Melebur dengan Tradisi Indonesia

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAINAN BARONGSAI MINI - Angga (27) menawarkan dagangannya mainan barongsai mini (ongkrek) kepada anak kecil, di Jalan Cibadak, Kota Bandung, Jumat (17/2/2017). Pedagang asal Cirebon ini mencari peruntungan berjualan mainan barongsai mini di acara Kirab Budaya Cap Go Meh 2568/2017 yang akan berlangsung 18 Februari 2017. Angga membawa 100 mainan ini yang dijual seharga Rp 15.000 - Rp 25.000 per unit. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun Baru China atau Imlek memiliki tradisi yang dilakukan turun temurun.

Uniknya, tidak semua daerah di dunia atau bahkan di Indonesia memiliki tradisi Imlek yang sama.

Masyarakat Tionghoa yang lama bermukim di suatu tempat, menyerap budaya setempat dengan tradisi di China, sehingga melahirkan tradisi baru.

"Tradisi Imlek yang dilakukan di Indonesia saja diabadikan oleh kaum Peranakan yang menganut Konghucu berupa sajian makanan mengandung santan seperti opor ayam dan lemper," kata Ketua Program Studi hCina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Hermina Sutami di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Salah satu kuliner penutup Imlek khas di Tionghoa Indonesia adalah lontong cap go meh.

Baca: BPOM Bekukan Izin Edar Cairan untuk Obati Sariawan karena Mengandung Policresulen

Lontong cap go meh. (Instagram sovifooddiary)

Kuliner lontong dipadukan sambal goreng hati juga aneka masakan lain seperti sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal dan kerupuk.

Pemerhati budaya China, Agni Malagina menjelaskan bahwa lontong cap go meh merupakan bentuk makanan adaptasi tanda hormat masyarakat Tionghoa di pesisir Laut Jawa terhadap masyarakat setempat. Masyarakat setempat menyantap ketupat dan opor ayam saat perayaan Lebaran.

Selain itu ada pula hidangan ikan jenis bandeng yang merupakan adaptasi Tionghoa di Jawa, yang diserap dari tradisi Betawi.

Penjualan bandeng menjelang perayaan Tahun Baru Imlek mulai marak di sekitar Rawabelong, Jakarta Barat, Senin (12/2/2018). Ada seekor bandeng yang memiliki berat hingga 8,7 kg. (warta kota)

Alwi Shahab dalam buku "Saudagar Baghdad dari Betawi" menjelaskan jika dalam tradisi Betawi, ikan bandeng yang menjadi antaran bukanlah ikan yang sudah dimasak, melainkan satu ekor utuh yang masih segar.

Di buku Alwi, dia bahkan bertutur bahwa ukuran bandeng yang dibawa calon menantu ke calon mertuanya bisa menentukan kelanjutan perjodohan.

Baca: Yuk Cek Peruntungan di Tahun Anjing Tanah, Shio Kelinci Diramal Paling Beruntung

Kue lapis legit yang banyak beredar saat Imlek ternyata juga bukan tradisi Tionghoa asli.

Kue ini merupakan resep khusus warisan nenek moyang saat bangsa Indonesia dijajah Belanda selama ratusan tahun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini