Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan seperti ini mungkin sering terlihat di taman bermain.
Dimana seorang ibu atau ayah memangku anaknya saat main perosotan.
Niat orang tua mungkin baik, hanya ingin anaknya aman dan tak tergelincir menuruni seluncuran.
Tapi siapa sangka, hal tersebut malah sangat berbahaya dan tidak disarankan para dokter.
Tidak lagi memangku anaknya saat naik perosotan menjadi pelajaran berharga bagi ibu asal San Fransisco bernama Kristi Broughton.
Saat menemani anak laki-lakinya, Gage (3) di taman, ia memangku anaknya naik perosotan.
Melalui akun Facebook-nya, Kristi mengunggah foto anaknya sambil menulis:
"Aku terkejut ada banyak orang tua yang tidak tahu hal ini.
Atau mungkin mereka tahu dan aku baru saja memahami bahwa janganlah sekali-kali berseluncur dengan anak di perosotan.
Gage di rumah sakit sekarang karena kesalahan kecil yang dilakukan kebanyakan orang tua, termasuk diriku."
Ternyata, kasus patah kaki akibat naik perosotan bersama orang tua menjadi kasus yang cukup umum.
Sebuah studi di New York's Winthrop University Hospital mengemukakan bahwa 14 persen kasus patah kaki pediatrik terdiri dari anak-anak yang bermain perosotan bersama orang dewasa.
"Aku memposisikannya di depanku, di antara kaki," ungkap Kristi pada POPSUGAR.
"Di ujung perosotan, sepatu Gage tersangkut, membuat kakinya berhenti tapi badannya terus meluncur.
Akibatnya kakinya terkilir.
Bobotku yang duduk dibelakangnya membuat situasi parah.
Gage tak bisa membetulkan kakinya, tapi malah tertimpa berat badanku."
Dokter telah mengkonfirmasi bahwa kasus tersebut menjadi penyabab umum anak kecil mengalami patah tulang.
Sayangnya, tak semua orang menyadari bahaya dan resiko tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)