TRIBUNNEWS.COM, AS - Sebuah artikel di New York Magazine pada Senin (16/5/16), membahas tentang seringnya orang-orang New York memakai pakaian berwarna hitam.
Tak hanya orang-orang yang berlalu lalang di jalan, tetapi para fashion designer seperti Alexander Wang dan Michael Kors juga senang sekali mengenakan warna hitam dari atas sampai bawah.
Seorang kurator di Costume Institute The Metropolitan Museum of Art of New York, Jessica Regan menjelaskan sejarahnya.
Jadi, usai masa kelam di abad ke-15 merupakan waktu pertama kalinya orang mengenakan warna hitam.
Setelah itu, warna tersebut berubah menjadi simbol kekuatan, elegan dan kemewahan karena di waktu itu pewarna hitam berharga mahal.
Kemudian, berlanjut ke abad 19, keberadaan warna hitam semakin banyak, lebih terjangkau dan dipakai tak hanya dalam masa duka.
Zaman sekarang pun, ada saja orang yang suka warna hitam dan sering mengenakan warna hitam dalam pakaian sehari-harinya.
Namun, dalam berpakaian, nyatanya warna hitam tak berarti selalu merepresentasikan kesedihan.
Sebaliknya, sebuah penelitian dengan ribuan responden yang dilakukan buytshirtonline.co.uk juga menyimpulkan bahwa memakai warna hitam berarti ingin menunjukkan kepercayaan diri karena dalam berpakaian warna tersebut cenderung menarik.
Alasan sederhana lain yaitu, ketika mengenakan warna hitam berarti seseorang tak perlu repot lagi mencocokkan warna pakaian antara yang satu dengan yang lainnya sehingga kepercayaan diri pun semakin meningkat.
Karakteristik orang yang sering mengenakan warna hitam pun memang dinilai ingin menunjukkan kekuasaan, independen, dan suka mengontrol.
Hal tersebut juga diakui seorang penulis di New York Times, Katharine Jose.
“ Warna (hitam) itu membuat saya merasa lebih bisa mengontrol satu dari beberapa hal, di dunia yang rasanya terlalu random,” ujar Jose.
Karakteristik dan warna Makna warna berpakaian memang sering dihubungkan dengan karakteristik seseorang.