"Saya terkejut, saya pikir saya telah membuat kerusakan permanen pada kelopak mata saya dan saya tidak akan pernah kembali normal,"
"Saya telah jatuh ke kebiasaan buruk memakai banyak make up dan tidak membersihkannya. Seharusnya saya tidak membiarkannya sejauh ini,"
Segera setelah itu, dokter Robaei menerbitkan sebuah studi tentang luka Theresia ketika dia mengklaim hal itu jarang terjadi sambil menyatakan bahwa Theresa bisa menjadi buta karenanya.
Dia menjelaskan bahwa kasus ini dapat meningkatkan seseorang tentang bahaya tersembunyi dari produk kecantkan sehari-hari.
"Setiap kali Theresia berkedip, tonjolan ini menggosok di permukaan mata dan itu menimbulkan risiko bagi penglihatannya," kata dokter Robaei.
"Jika goresan di permukaan mata terinfeksi, ada risiko ini berpotensi menyilaukan, tapi itu jarang terjadi,"
"Itu tentu melumpuhkan. Dia telah menderita jaringan parut permanen di kelopak mata dan permukaan kornea," jelasnya.
Dokter Robaei yang merupakan konsultan dokter mata di Forest Eye Surgery menyamakan gejala luka Theresa pada seseorang yang melemparkan segenggam pasir ke mata seseorang.
"Tidak banyak wanita yang melakukan pengangkatan maskaranya dengan serius. Anda harus teliti,"
VIRAL: Polisi Selamatkan Bocah 5 Tahun dari Peristiwa Kebakaran, 19 Tahun Kemudian Hadir di Acara Wisuda
Ia juga menyimpulkan bahwa dengan mengatakan bahwa ini adalah kasus luar biasa karena jarang dan juga mencatat bahwa orang-orang tidak benar-benar menyadari risiko ini.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)