TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita mengejutkan teman-teman sekelasnya ketika dia mengenakan toga dan jubah kelulusan di wisuda universitasnya 21 jam setelah melahirkan.
Dilansir Tribunnews dari Express.co.uk pada Jumat (1/6/2018), Zeinab Abdalla (26) yang tinggal di St Paul, Minnesota, Amerika Serikat, menyambut kelahiran putri keduanya, Salma pada pukul 20.00 waktu setempat.
Tetapi hal itu tidak membuatnya menghentikan penerimaan gelar diploma masternya pada hari berikutnya.
Dia telah menghabiskan waktu dua tahun untuk menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar di University if St Thomas dan mengatakan bahwa kehamilan tidak membuat semangatnya kendur.
BACA: Soal Bayarannya di Acara Hitam Putih Jadi Polemik Berkepanjangan, Begini Reaksi Jane Shalimar
"Saya melahirkan Salma sekitar pukul 20.00 dan pagi harinya saya membahas kelulusan dengan keluarga dan dokter saya dan akhirnya semua orang terkejut, tapi merek semua benar-benar mendukung," kata Abdalla.
Pihak Park Nicollet Methodist Hospital di Menneapolis memberikan ia kesempatan untuk menghadiri wisudanya yang digelar pada pukul 17.30 waktu setempat bersama bayinya.
"Saya mengandung bayi kedua saya pada bulan September 2017 dan dokter mengatakan kepada saya prediksi melahirkan akan jatuh pada tanggal 16 Mei 2018,"
"Sementara, kami para mahasiswa diberitahu tanggal kelulusan kami setahun sebelumnya maka saya tahu saya akan lulus pada 19 Mei 2018," jelas Adalla.
Ibu dua anak itu diketahui pindah ke Amerika Serikat dari Suriah pada tahun 2006 mengaku bahwa mual di pagi hari pada kehamilannya tidak membuat prestasi akademiknya terpengaruh.
"Tentu saja hamil membuat kuliah menjadi lebih menantang. Saya cukup sering mengalami morning sickness pada awal kehamilan yang seperti yang diketahui, hal itu tidak pernah terduga,"
"Jelas kehadiran sangat penting dan ada banyak tugas dan kerja kelompok. Itu sangat menantang untuk mencapai akhir,"
Abdalla mengatakan bahwa lulus adalah momen yang sangat penting baginya karena dia adalah sosok pertama dalam keluarganya yang mencapai pendidikan tingkat tinggi.
"Sangat penting bagi saya untuk hadir dii wisuda, karena saya adalah orang pertama di keluarga saya yang lulus. Itulah alasan utama saya ingin pergi," ungkap Abdalla.
Meskipun ibunya, Anab Yuguf (50) berpikir bahwa anaknya 'gila' untuk menghadiri kelulusan hanya kurang satu hari menyambut kelahiran bayi Salma, dia mengatakan penting baginya untu kmenerima gelar secara pribadi.
"Ibuku adalah orang yang mengira aku gila," kata Abdalla.
"Dia orang Somalia dan dalam budaya kami, ketka seorang wanita melahirkan, dia harus beristirahat dan tidak memasak selama beberapa minggu karena tetangga membawa makanan untuk keluarga dan pasti tidak kembali bekerja," tambahnya.
Abdalla mengatakan dia tidak akan pernah bisa mendapatkan gelarnya tanpa dukungan suaminya, Abdul Kadir (32) yang turut membantu merawat putri pertama mereka, Aisha Ahmed.
"Suamiku, Abdul, adalah pendukung terbaikku, merawat putri kami, menjemputku di kampus dan membantuku tetap tenang ketika stres,"
Teman-teman sekelas Abdalla senang melihat bayi Salma di wisuda.
"Semua teman sekelas saya datang dan melihat bayi itu, itu benar-benar momen manis. Semua orang bilang dia terlihat sangat mirip denganku,"
Meski sudah mendapatkan gelarnya, Abdalla berencana ingin kuliah lagi untuk mengejar gelar Ph.D
"Untuk beberapa bulan ke depan, saya berharap untuk menikmati waktu saya dengan bayi saya dan semoga kembali ke universitas di musim gugur untuk mengejar gelar Ph.D, itulah mimpi saya," jelasnya.
Wanita kelahiran Suriah ini menjalankan bisnis penitipan anak ini belajar di malam hari untuk mencapai tujuannya.
"Saya sangat lelah banyak waktu dan saya juga bekerja penuh waktu. Saya menjalankan penitipan anak saya sendiri dan saya belajar di malam hari,:
"Saya ingin menghadiahi diri saya sendiri. Butuh kerja keras untuk mencapai titik ini.
"Ada begitu banyak larut malam terlewati untuk belajar, berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu. Berkendara juga pergi pulang ke kampus pada malam musim dingin yang panjang,"
VIRAL: Belajar dari Nikita Mirzani, Gunakan 5 Cara Ini untuk Mendidik Anak-anak Millennials
"Saya harus melakukan ini untuk diri saya sendiri,"
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)