Ditambahkan oleh psikolog Tari Sandjojo, anak yang picky eater biasanya juga memiliki kepribadian tidak suka mencoba hal baru dan senang berada di zona nyamannya.
"Anak dengan sifat seperti ini perlu dibantu sehingga saat besar proses adaptasi terhadap hal baru lebih cepat," katanya.
Kebanyakan orangtua panik dan bingung menghadapi si picky eater. Mereka pun akhirnya akan memaksa atau melakukan banyak cara untuk membuat anak mau membuka mulutnya.
"Orangtua biasanya mencari jalan pintas, misalnya memberikan susu banyak-banyak atau memberi anak gawai sambil makan," ujarnya.
Kondisi tersebut dapat membuat anak percaya pada label orangtuanya bahwa ia susah makan sehingga "pasrah" dan membiarkan orangtuanya mencari solusinya.(*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Menyerah Hadapi Balita Susah Makan"