News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Mudah Deteksi Gempa yang Terjadi Bila Sedang Tidur: Siapkan Sendok dan Gelas

Penulis: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah cara mudah mendeteksi gempa yang terjadi saat kita sedang tidur. Lakukan pula mitigasi bencana secara mandiri.

Inilah cara mudah mendeteksi gempa yang terjadi saat kita sedang tidur. Lakukan pula mitigasi bencana secara mandiri.

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia berada di antara tiga pertemuan lempeng besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.

Kondisi ini menyebabkan Indonesia sering terjadi gempa.

Seperti yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) kemarin malam.

Gempa berkekuatan 7,4 (yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG jadi 6,9) mengguncang wilayah Banten.

Gempa ini terasa hingga sebagian besar Pulau Jawa, Lampung, bahkan sampai di Bali.

Baca: Penjelasan BMKG Soal Kabar Akan Ada Gempa Berkekuatan 9,0 Setelah Gempa di Banten

Baca: Kisah Helmi, Penyintas Gempa Palu yang Bangkit Lewat Jasa Sewa Hanbok Korea di Hutan Kota Kaombona

Pusat kedalaman gempa 10 Km dan sempat berpontensi tsunami, sebelum akhirnya dicabut dua jam kemudian.

Terkait adanya potensi gempa yang terjadi di Indonesia, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tapi waspada.

"Selain itu, jangan percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Termasuk soal isu akan ada gempa berkekuatan 9,0 yang mengguncang pasca-gempa di Banten.

Yang lebih penting saat ini, kata Rahmat, masyarakat harus melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.

Sore ini rumah warga yang rusak parah terkena dampak guncangan gempa 6,9 Skala Ritcher (SR), mulai dilakukan pembenahan puing dan materil rumah lainnya. (Hari Darmawan/Tribunnews.com)

Satu yang paling mudah dilakukan, siapkan perabotan-perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa.

"Siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal, selanjutnya terus latihan untuk evakuasi mandiri," kata Rahmat.

Baca: 4 Artis Rasakan Dampak Gempa Banten, dari Titi Kamal hingga Ivan Gunawan yang Konsernya Nyaris Batal

Baca: ‎Panik di Kebun Saat Terjadi Gempa, Nyawa Sain Tak Tertolong, Korban Meninggal Jadi Lima Orang

Karena gempa bisa terjadi kapan saja, masyarakat harus selalu waspada, termasuk saat sedang tidur.

Satu tips sederhana yang bisa dilakukan adalah letakkan sendok di gelas kaca.

Lalu, taruh di tempat yang aman.

Bila terjadi gempa, maka 'pendeteksi' ini akan berbunyi.

Cara ini bisa dibilang masuk akal sebab sendok atau garpu dalam gelas pasti akan bergerak atau minimal menimbulkan suara saat gempa terjadi.

Suara itulah yang akan membangunkan mereka yang tertidur sehingga mereka memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.

Alternatif lain yaitu meletakkan gelas berisi air di tepi meja.

ILUSTRASI gelas di tepi meja (payload.cargocollective.com)

Bila gelas jatuh dan pecah saat terjadi gempa, cara ini dapat membangunkan orang-orang.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah memasang lonceng di plafon atau bagian atas rumah.

Sehingga saat gempa terjadi, masyarakat bisa mengetahuinya, termasuk jika sedang tidur.

Baca: Kenang Gempa Sebelum Konsernya, Ivan Gunawan: Gue Kira Karena Gue Goyang-goyang

Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 6 M di Perairan Selatan Jawa, Berlaku 3-5 Agustus

Selain itu, penting untuk mengatur kamar tidur agar aman dari gempa.

Misalnya, jangan menaruh benda-benda yang mudah jatuh di dinding tempat tidur.

Dikutip dari Kompas.com, tautkan lemari di dinding dan pastikan benar-benar kuat.

Pastikan ketika terjadi getaran kita tidak tertimpa benda-benda.

Tidak hanya kamar, buatlah ruangan kantor aman dari gempa.

Selain konstruksi bangunannya, usahakan bingkai atau benda-benda lain yang ditempelkan di dinding melekat kuat.

Aturlah meja-meja dan kursi-kursi agar tidak menghalangi orang bergerak ke pintu keluar ketika gempa terjadi.

Berikut Tribunnews rangkumkan dari laman resmi BMKG, bmkg.go.id, antisipasi sebelum, sesaat dan setelah gempa bumi.

A. Sebelum terjadi gempa bumi

1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi

- Kunci utama adalah mengenali apa yang disebut gempa bumi.

- Pastikan, struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll);

- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja

- Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;

- Belajar melakukan P3K;

- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal

- Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah

- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).

5. Alat yang harus ada di setiap tempat

- Kotak P3K;

- Senter/lampu baterai;

- Radio;

- Makanan suplemen dan air.

B. Saat terjadi gempa bumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

- Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll;

- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;

- Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

- Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

3. Jika Anda sedang mengendarai mobil

- Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;

- Lakukan point 2.

4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

- Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

C. Setelah terjadi gempa bumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

- Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;

- Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;

- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

- Periksa apabila terjadi kebakaran.

- Periksa apabila terjadi kebocoran gas.

- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.

- Periksa aliran dan pipa air.

- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mendengarkan informasi

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini