Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengikuti perkembangan fesyen bahkan mengoleksi item fesyen yang kekinian nampaknya kurang seru jika tidak mengerti berbagai istilah fesyen.
Untuk membantu mengenali istilah fesyen, berbagai kamus fesyen bisa jadi referensi termasuk buku ‘Kamus Mode Indonesia’ karya Irma Hardisurya, Ninuk Mardiana, dan Herman Jusuf.
Pada buku yang diterbitkan oleh Gramedia ini, Irma Hardisurya menyebutkan ada istilah yang sudah diartikan ke dalam bahasa Indonesia tapi ada juga yang istilah dalam bahasa asing yang dijelaskan lebih detil asal kata dan maknanya.
“Tapi banyak kata yang saya kurangi kalau sudah lewat tidak relevan yang bukan zamannya misalnya tentang cara-cara menyimpul dasi pria kan banyak saya masukan beberapa saja,” kata Irma saat ditemui peluncurkan buku ‘Kamus Mode Indonesia’ di Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Baca: Produk Fesyen Indonesia Diminati di Rusia
Beberapa contoh penjelasan yang juga kadang disalah ucapkan misalnya soal model kerah pelaut yang ternyata disebut dengan Matros.
Kalau kerah pelaut terjermahan langsung dari istilah aslinya yakni Sailor Collar.
“Kalau di Indoneisa ke penjahit bilangnya kerah matros, jadi banyak pemikiran supaya orang lebih kenal istilahnya macam-macam,” papar Irma.
Tidak hanya soal fesyen item, ada juga istilah-istilah untuk industri fesyen termasuk soal fesyen blogger atau fesyen vlogger profesi yang baru-baru ini eksis karena perkembangan sosial media.
“Istilah baru tentang yang misalnya ada fesyen vlogger, dijelasin di dalamnya, saya juga belajar karena bikin kamus ini lalu juga yang baru apa yang ada di masyarakat itu yang saya sebut ada outer ada manset,” ungkap Irma.
Buku ‘Kamus Mode Indonesia’ ini sudah edisi kedua setelah edisi pertama diluncurkan 2010 lalu dan di edisi baru ini penampilan buku dibuat berbeda dan isi tambahan yang juga menampilkan info soal istilah fesyen tradisional dan nama-nama desainer Indonesia.