Bahkan, ia pun takut jika harus masuk ke sana lagi meski ia seorang indigo.
"Seorang anak indigo aja takut, jujur aku takut," katanya sungguh-sungguh.
Frislly Herlind kemudian menceritakan guardian angel atau sosok penjaga Nur di cerita KKN Desa Penari yang sempat ditolak oleh para penghuni di Desa Penari.
Menurut Frislly Herlind, setiap orang pasti memiliki guardian angel, dan bentuknya pun beragam.
"Kalau dari tokoh Nur ini dijagain sama nenek-nenek yang memang garis keturunan keluarganya, jadi itu emang turun temurun, entah sebelumnya jagain Mamahnya Nur, atau siapanya Nur," jelas Frislly Herlind.
Ia juga menyebut kalau guardian angel yang dimiliki setiap orang pasti positif, termasuk Nur.
"Kalau misalkan kita datang ke tempat yang memang jarang dimasuki sama manusia, udah pasti jin-jinnya itu merasa ada teman atau mainan baru, kalau dia lihat ada penjaganya pasti mencoba untuk mengusir," jelasnya.
Frislly Herlind juga mengatakan, tak hanya Ayu saja yang memiliki penjaga, tapi semua tokoh juga punya.
"Kan ada dua tokoh yang disebutin meninggal, itu sebenarnya yang jagain ada, tapi pas masuk (ke Desa Penari) mereka memilih buat pergi lagi karena mereka takut sama jin-jin yang ada di tempat itu," jelas Frislly Herlind lagi.
Menurut Frislly Herlind, dua tokoh di KKN Desa Penari ini sebenarnya bukan menjadi tumbal.
"Kalau dari versi Frislly nih ya, aku nggak melihat mereka berdua menjadi tumbal, tapi mereka berdua ini keseret ke dimensinya mereka (gaib), kan dimensi kita sama dimensi gaib itu bersebelahan, jadi kalau jiwa kita ada di sini tapi rohnya ke rumah dia dan gak bisa balik, otomatis kelepas dan jiwanya kosong sehingga bisa meninggal," jelas Frislly Herlind.
Bahkan, ia menyebut kalau roh kedua tokoh itu masih ada di sana.
"Jadi rohnya si dua orang ini yang aku lihat masih di desa, sampai sekarang, jadi emang pas aku nembusin aja kayak oh oke, dan memang kenapa mereka bisa keseret di sana karena emang negatif," kata Frislly Herlind lagi.
"Emang mereka auranya negatif?," tanya Gritte Agatha.