Dikutip dari bersamadakwah.net, puasa Tasua dan Asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.
Rasulullah bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam." (HR. Muslim)
Secara khusus, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan puasa asyura dalam sabdanya :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, 'ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.'" (HR. Muslim)
Andaikan mampu, alangkah baiknya menambah puasa pada tanggal sembilan dan sesepuluh Muharram.
Ibnu 'Abbas menuturkan:
ما علمت رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يوما يتحرى صيامه على الأيام إلا هذا اليوم، يعني يوم عاشوراء
"Saya tidak mengetahui Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk berpuasa kecuali pada hari ini, yakni hari Asyura." (Musnad al-Syafi’i).
Penuturan Ibnu 'Abbas ini menunjukan betapa penting dan besarnya hikmah puasa Asyura.
Beliau mengisahkan begitu sungguh-sungguhnya Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sepuluh Muharram.