TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam akan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh hari ini, Sabtu 9 November 2019.
Berbagai amalan dapat dilakukan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Satu diantaranya adalah melantunkan bacaan sholawat nabi.
Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Peringatan ini menjadi tradisi yang berkembang jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Berbagai macam perayaan dilakukan oleh masyarakat Islam di seluruh penjuru negeri ini.
Tujuannya adalah untuk merayakan kehadiran sang penerang umat Islam.
Baca: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Penjelasan Para Ulama Termasuk Ustaz Abdul Somad
Seperti masyarakat Solo dan Jogja yang memperingati kelahiran Nabi Muhammad dengan mengadakan pesta rakyat "Sekaten" sebagai bentuk syukur atas kelahiran Baginda Rasul.
Umat Islam biasanya juga akan mengadakan perayaan seperti pengajian maupun menyanyikan pujian kepada Nabi Muhamamd yakni shalawat.
Mengutip dari bincangsyariah.com, Imam Suyuti dalam kitabnya Husnul Muqshid Fi Amalik Maulid mengutip pendapat Imam Ibnu Hajar sebagai berikut:
واما ما يعمل فيه فينبغي أن يقتصر فيه على ما يفهم الشكر لله تعالى من نحو ما تقدم ذكره من التلاوة والاطعام والصدقة وانشاد شيئ من المدائح النبوية والزهدية المحركة للقلوب الى فعل الخير والعمل للاخرة
Artinya: "Adapun amalan yang dapat dilakukan di dalam maulid Nabi saw. maka disunnahkan melakukan sebatas amalan yang dapat dipahami sebagai rasa syukur kepada Allah swt. seperti contohnya sebagaimana telah disebutkan yakni membaca Al-Qur’an, memberikan makanan, shadaqah, dan menyanyikan pujian-pujian tentang kenabian dan kezuhudan yang dapat menggerakkan hati untuk melakukan kebaikan dan amalan untuk akhirat."
Perayaan Maulid Nabi yang didasari rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat dirayakan dengan amalan baik apapun termasuk bershalawat.
Rasulullah juga sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa bershalawat kepadanya.