News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Orangtua Seharusnya Membantu Anak Mengatasi Ketakutan

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak menangis di pesawat

TRIBUNNEWS.COM - Mungkin ada anak yang ketakutan atau cenderung memilki fobia terhadap sesuatu. Sebagai orangtua, Anda kebingungan bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu si kecil menghadapi rasa ketakutan itu.

1. Pahami ketakutan si kecil

Fobia - yang oleh psikolog dan psikiater disebut sebagai "fobia spesifik" adalah salah satu dari sedikit gangguan kecemasan yang dapat terjadi pada anak-anak.

Secara umum, fobia menyebabkan ketakutan yang berlebihan dan tidak terkendali terhadap suatu objek atau situasi yang begitu intens sehingga mengganggu kehidupan normal.

Ketika seorang anak memiliki fobia, respons “melawan atau lari" mereka menjadi kacau. Hal itu lantas menghasut perasaan takut dan bahaya yang berlebihan.

Baca: Meriam Bellina Menangis Saat Ungkapkan Pesan kepada Kedua Anaknya yang Ia Urus Sendirian

Baca: Terungkap Wajah Anak Bayi Mark Westlife Setelah Sebulan, Buah Cinta dengan Tunangan Prianya

Baca: Kunjungi Papua, Kepala BKKBN Tegaskan Tak Batasi Jumlah Anak

Anak-anak dapat memiliki fobia tentang hampir semua hal - lebah, anjing, jarum, jembatan, kegelapan, ketinggian, suara keras, muntah, bahkan kancing - dan penelitian menunjukkan bahwa sekitar 9 persen anak-anak dan remaja mengalaminya.

Anak-anak dapat mengembangkan fobia tiba-tiba, seringkali dipicu oleh pengalaman yang menakutkan atau perlahan-lahan seiring berjalannya waktu.

Biasanya, hal ini terjadi di bawah alam sadar. Sebagian orangtua kita harus memahami ketakutan apa yang dihadapi anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan bertanya, atau melihat langsung saat si kecil bertemu dengan hal yang membuatnya ketakutan.

2. Tenang dan hadapi

Pertama, bantu mereka merasa aman.

"Anda ingin menjadi empatik, awalnya, dan mendukung. Cobalah untuk memahami anak itu dan menerima apa yang mereka rasakan,” kata Thomas Ollendick, Ph.D., seorang psikolog dan direktur Child Study Center di Virginia Tech seperti dikutip dari New York Times Parenting.

Ini dilakukan untuk membantu anak menjadi tenang, karena seringkali mereka merasa benar-benar ketakutan. Pahami benar ketakutan yang mereka rasakan.

Baca: Nikita Mirzani Pamer Foto Anak Usai Pernikahannya Diakui, Sindir Keras Dipo Latief: Puyeng Ya !

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini