TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, Beauty Vlogger Tasya Farasya menyampaikan keresahannya terkait adanya beberapa selebgram yang masih mempromosikan produk-produk kecantikan berharga miring dan tidak terjamin keamanannya bagi konsumen.
Tasya pun meminta para selebgram tersebut untuk merenungkan kembali apabila produk yang mereka promosikan dapat membahayakan kesehatan orang lain.
Hal itu Tasya sampaikan melalui unggahannya di Instagram dalam sebuah fitur Insta Story, pada Rabu (18/12/2019).
Satu di antaranya, Tasya mengingatkan soal bahaya skincare palsu yang dijual dengan harga murah.
"Lo tau ga skincare pemutih yang lo bilang 'rahasia kulit cantik' lo itu (padahal lo ke klinik kecantikan mahal dan terpercaya yang bisa lo dapetin dari endorse juga) bisa merusak kulit orang yang beli seumur hidupnya, bisa membuat orang yang merasa tidak percaya diri sama kulitnya itu malah tambah terpuruk dalam kehancuran," tulis Tasya melalui Instagram pribadinya, @tasyafarasya.
Pernyataan Tasya tersebut mendapat banyak respon positif dari warganet, namun adapula yang memiliki pandangan berbeda hingga menghujat Beauty Vlogger tersebut.
Bahkan, seperti yang Tasya bagikan dalam unggahan Instagramnya, ada yang menyebut-nyebut dirinya membuat banyak orang kehilangan pekerjaan lantaran pernyataan yang Tasya sampaikan Rabu lalu.
Manajer Reta Beauty Clinic, Idha Tsania S. Farm Apt atau yang akrab disapa Nia, menyebut pernyataan Tasya tersebut tidaklah salah.
"Sebetulnya apa yang disampaikan Tasya itu ada benarnya juga," tutur Nia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (20/12/2019).
Manajer klinik khusus kecantikan dan kesehatan kulit itu mengatakan produk skincare pada umumnya harus disesuaikan atau spesifik dengan kondisi dan kebutuhan kulit seseorang.
Pasalnya, tanpa adanya konsultasi dengan ahlinya, produk skincare tersebut berpotensi menyebabkan alergi pada kulit.
"Kalau disamaratakan tanpa pemeriksaan ahlinya, hasilnya tidak akan sesuai harapan bahkan bisa juga membahayakan karena adanya potensi alergi pada kulit," terang Nia.
Selain itu, produk-produk skincare yang terjual bebas dengan harga murah, menurut Nia, memiliki banyak kemungkinan yang membahayakan.
"Tentu saja banyak kemungkinan," kata Nia.