TRIBUNNEWS.COM - Gejala amblesnya tanah dan kemudian membentuk sebuah lubang (sinkhole) telah terjadi di Desa Lebbo Tengae, Maros, Sulawesi Selatan.
Lubang tersebut terjadi di area persawahan milik warga setempat.
Lubang besar yang tanahnya seolah masuk ke perut bumi itu awalnya kering.
Namun lubang tersebut kini diameternya semakin luas dan mengeluarkan air hingga memenuhi lubang.
Peristiwa semacam itu tak jarang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Terutama jika lubang semacam ini terjadi di tengah-tengah area pemukiman.
Pakar Karst dari Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi UGM, Eko Haryono memberikan antisipasi dan pengenalan-pengenalannya terhadap gejala sinkhole / doline.
Eko saat dihubungi Tribunnews, Selasa (24/12/2019) menyebut ada beberapa langkah antisipasi terhadap tanda-tanda dan gejala sinkhole yang dapat dikenali oleh masyarakat.
Yang pertama jika sinkhole terjadi di area yang dekat pemukiman, para warga disekitar tempat kejadian diimbau untuk segera meninggalkan rumah dan berpindah ke area yang lebih aman.
Pasalnya reruntuhan atau lubang dari sinkhole tersebut lama-kelamaan akan semakin luas.
"Kejadian sinkhole atau doline itu biasanya runtuhanya lama-kelamaan semakin luas, dan bagi masyarakat yang berada di wilayah terjadinya sinkhole jika tidak waspada dan hati hati akan bisa ikut ambles kedalamnya," kata Eko.
Menurutnya, peristiwa sinkhole dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dengan itu, Eko mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, terlebih jika memasuki musim penghujan.
Gejala atau tanda-tanda munculnya sinkhole yang selanjutnya adalah jika masyarakat menemukan tanah yang ketinggianya semakin turun atau berkurang, masyarakat diimbau untuk langsung melaporkan ke pihak berwenang dan mewaspadainya.