Sampai sekarang, belum jelas asal muasal pesan tersebut, apakah benar kisah itu, dan siapa yang pertama kali mengirimkan pesan tersebut.
Namun menanggapi adanya potensi peristiwa tersetrum oleh aliran listrik, Tribunnews telah menghubungi Manajer UP 3 PLN Wilayah Surakarta.
Saat dihubungi Selasa, (7/1/2020) Manajer UP 3 PLN Wilayah Surakarta Ari Prasetyo Nugroho mengatakan pada dasarnya listrik dapat mengalir pada benda-benda yang dapat menghantarkan listrik atau sering disebut dengan konduktor.
Contoh-contoh alat atau material yang dapat menghantarkan listrik yaitu air, besi, baja, alumunium, kayu yang basah, tembaga dll.
"Untuk masalah kelistrikan, dapat disampaikan bahwa listrik mengalir melalui penghantar listrik. Contoh penghantar listrik adalah air, besi, baja, aluminium, kayu yang basah, tembaga dll," kata Ari Prasetyo.
Dan apabila terdapat isolasi dari kawat listrik yang terkelupas dan mengalami kebocoran, apabila itu mengenai salah satu benda yang dapat mengghantarkan listrik, aliran listrik akan mengalir ke material tersebut.
Itu sebabnya orang bisa tersengat listrik ketika menyentuh material atau benda yang terdapat aliran listrik didalamnya.
Ari juga memberi saran, untuk memperbaiki sistem kelistrikan, terutamanya yang berada di atas loteng, asbes, sebaiknya sistem aliran listrik rumah / gedung di matikan.
Untuk memperbaiki loteng, asbes dll, sebaiknya aliran listrik dimatikan terlebih dahulu dengan melepas sekering/MCB di rumah," ujar Ari.
Selain itu, jika masyarakat mengalami gangguan atau permasalahan sistem kelistrikan, masyarakat dapat menghubungi PLN terdekat.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)