David merasa setiap pori di tubuhnya terbuka, dan ia bahkan dibawa menggunakan kursi roda ke kamarnya. Mereka berdua belakangan didiagnosis dengan pneumonia serta virus corona.
Sejak itu Sally melewati masa sakitnya. Tapi David mendapatkan hasil tes negatif dua kali dan satu kali positif, jadi dia belum bisa pergi.
7. Connor Reed (25)
Connor Reed berasal dari Llandudno, Wales Utara. Ia tengah mengajar bahasa Inggris di Wuhan, China ketika mulai mengalami seperti pilek pada 25 November.
Tujuh hari kemudian dia merasa jauh lebih buruk. Dalam buku hariannya, Connor menulis, penyakitnya bukan sekadar flu.
Saat itu ia merasa sakit di seluruh tubuh, kepala berdetak, dan tenggorokan terasa menyempit. Dua hari kemudian nafasnya menjadi lebih sulit.
Bahkan, merasa terengah-engah hanya untuk pergi ke toilet. Ia kemudian naik taksi ke Rumah Sakit Universitas Zhongnan karena dia tahu akan ada dokter Inggris.
Connor diuji dan diberi antibiotik. Pada hari ke 21 ia merasa sakit seperti ditabrak steamroller dan merasa gendang telinganya seperti mau pecah.
Meski begitu, ia merasa tubuhnya lebih baik dan terus membaik pada 24 Desember, tepat satu hari sebelum Natal.
8. Andrew O’Dwyer
Andrew O'Dwyer merasakan flu yang berbeda dari biasanya setelah ia didiagnosis menderita virus corona. Ayah satu anak itu menderita Covid-19 setelah melakukan perjalanan ski di Italia bulan lalu.
Meskipun dia menderita diabetes tipe 1, O'Dwyer merasakan virus corona baginya pribadi tidak membuat khawatir.
Dari gejala, saat itu ia mengalami batuk yang diakuinya cukup melemahkan dan suhu tubuh yang tinggi. “Yang terburuk adalah batuk yang tidak terkendali," kata O'Dwyer.
"Saya tidak khawatir karena demamnya terasa tidak berbeda dengan gejala tipe flu biasa."
O'Dwyer yang tinggal di London, pada awalnya menyendiri sebagai tindakan pencegahan.
Setelah teman-temannya jatuh sakit, dia menghubungi NHS11 dan diuji. Tiga hari kemudian ia baru dikonfirmasi terinfeksi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesaksian Mereka yang Pulih dari Virus Corona, Apa yang Sempat Dirasa?