TRIBUNNEWS.COM - Umat Islam kini telah memasuki pertengahan bulan Sya'ban 1441 H.
Pada pertengahan bulan Sya'ban, umat Islam akan memperingati malam Nisfu Sya'ban.
Nisfu Sya'ban adalah peringatan pada 15 bulan Sya'ban atau kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa.
Pada bulan Sya'ban 1441 H, malam Nisfu Sya'ban jatuh pada Rabu, 8 April 2020.
Baca: Amalan Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Rabu 8 April, Berikut Kumpulan Doa yang Dianjurkan
Baca: Malam Nisfu Syaban Jatuh pada 8 April 2020, Inilah Amalan yang Dapat Dilakukan
"Nisfu Sya'ban 1441 H jatuh hari Rabu Wage, malam Kamis Kliwon, 8-9 April 2020," ujar Pelaksana tugas Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa dikutip Tribunnews.com dari nu.or.id.
Putusan ini didasarkan pada pertimbangan, rukyatul hilal Lembaga Falakiyah PBNU pada Selasa (24/3/2020) petang di beberapa titik di Indonesia tidak dapat terlihat.
Ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan umat Islam pada malam Nisfu Sya'ban.
Satu di antaranya berpuasa Nisfu Sya'ban.
Menurut Buya Yahya, puasa di Nisfu Sya'ban bukanlah puasa terlarang.
"Kalau ada yang mengatakan bid’ah, dialah ahli bid’ah," jelas Buya Yahya, dikutip Tribunnews.com dari Tribun Pontianak.
Baca: Malam Nisfu Syaban Jatuh pada 8 April, Amalkan Bacaan Istigfar & Minta Wabah Corona Segera Berakhir
Baca: Hukum Qadha atau Bayar Utang Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Syaban, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Yang dimaksud puasa pada Nisfu Sya'ban adalah puasa Ayyamul Bidh.
"Nabi menganjurkan kita untuk puasa di setiap bulan itu tiga hari. Kalau kamu ingin puasa di setiap bulan, maka puasalah kamu di hari 13, 14 dan 15," kata Buya Yahya.
"Puasalah Anda di tanggal 15 karena itu hari putih. Dianjurkan kita untuk berpuasa dan Rasulullah SAW memberikan petunjuk," katanya.
Artinya yang dimaksud puasa Nisfu Sya'ban adalah puasa sunnah di pertengahan bulan atau puasa Ayyamul Bidh.
Sama seperti amalan lainnya, sebelum berpuasa Nisfu Sya'ban pada esok hari, maka kita bisa membaca niat puasa.
Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Surya.co.id:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”
Bagi yang lupa melafalkan niat sebelum fajar, boleh melafalkan niat puasa Nisfu Sya'ban saat pagi atau siang hari.
Dalam puasa sunnah, niat boleh dilakukan siang hari selagi belum makan, minum, dan melakukan hal yang bisa membatalkan puasa.
Berikut niat puasa sunnah syaban di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.
Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa ada dua bacaan, dan bisa dipilih mana yang mudah untuk dihafalkan.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa Berbuka Puasa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Doa Berbuka Puasa 2
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Surya/Pipit Maulidiya)