Harga beberapa barang koleksi bisa melonjak naik seiring berjalannya waktu. Toh, ketika menekuni hobi, lo pasti tau nilai masing-masing barang.
Insting ini yang perlu dilatih. Mungkin lo nggak suka barangnya, tapi karena lo tau beberapa saat lagi harganya bisa naik, jadinya bisa lo sikat dulu, buat dijual lagi.
Investasi dan mengelola uang jelas jadi menyenangkan, deh.
Eits, investasi di sini bukan berarti juga menjadi jualan. Bisa jadi, ke depannya menjadi profesi.
Nggak percaya? Kenalin nih, namanya Muhammad Fajrintio, yang akrab dipanggil Ajis.
Beberapa hari yang lalu, Ajis bercerita-cerita tentang pengalaman sekaligus perjuangannya ngoleksi kaset-kaset lokal yang saat ini udah hampir satu ruangan banyaknya.
Dari koleksi tersebut, Ajis berubah menjadi seorang DJ Kaset.
Pasti kaget kan, kalau selama ini ternyata ada yang namanya DJ kaset? Pada dasarnya sama aja kok kayak DJ pada umumnya, tapi bedanya Ajis menggunakan kaset, bukan cd atau musik digital seperti zaman sekarang.
“Gue disuruh jualin koleksi kaset sama bokap. Katanya ngapain sih ngoleksi (kaset). Gue bilangnya investasi, sampai akhirnya bokap gue bosen ngebilangin untuk jual. Tahun 2015 (Jadi DJ Kaset) awalnya buat senang-senang saja, eh lama-lama jadi profesi yang menyenangkan banget,” katanya.
Berkat jadi DJ kaset bernama Pemuda Sinarmas, kini ia dapet banyak job.
Bahkan pernah masuk Kompas TV juga lho. Mungkin hal ini nggak bakal pernah ia lakoni kalo nggak koleksi kaset!
#SelaluAdaPeluang
Kuncinya adalah SPY: Sing Penting Yakin! Fellexandro Ruby bilang, sebenernya buat nyari keuntungan dari hal yang lo lakuin itu selalu ada, tapi semua balik lagi ke diri lo sendiri.
“Bukan hanya soal peka sih, tapi niatnya. Kalau beneran niat, kita (ibaratnya) tinggal googling aja juga muncul puluhan, bahkan ratusan opsi untuk uang tambahan,” paparnya.