"Saya suka long distance, saya juga suka camping. Whole packages Explorer itu memang dibuat camping, gunung."
"1 unit Explorer itu sudah dapat tas, barang-barang yang dibutuhkan untuk camping udah satu paket. Kenapa saya memilih explore karena ini memang yang saya butuhkan," jelas Fajar.
Fajar menceritakan, ia pernah touring lintas kota menggunakan sepeda Brompton miliknya. Jarak touring yang ditempuh Fajar kala itu 254 kilometer.
"Bekasi-Jogja, Bekasi-Malang, Bekasi-Bandung. 254 kilometer non-stop," jelas Fajar bercerita.
Ia pun memberi tips bagi para pesepeda ketika melakukan touring.
Salah satu yang terpenting yakni memiliki stamina yang mumpuni dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Kalau saya yang pasti stamina harus dijaga ya, selain bersepeda saya suka jogging untuk me-maintain kardionya," katanya.
"Latihan bersepeda secara bertahap, tidak akan bisa kalau tiba-tiba mau sepedaan mau langsung jarak jauh. Lebih baik pelan-pelan. Makan sehat, sama kalau gowes jarak jauh pastinya cairan harus terus dijaga tidak boleh putus karena cepat terhidrasi," sambung Fajar.
Bermula dari Kreativitas Ritchie
BROMPTON dirancang pertama kali pada 1975 oleh Andrew Ritchie, di South Kensington, London, Inggris.
Bermula dari kesulitan Ritchie memasukkan sepeda konvensional ke apartemennya sehingga ia ingin menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.
Nama Brompton dipilih karena apartemen Andrew menghadap ke Brompton Oratory di South Kensington, London. Pada 1981, sepeda lipat ini pertama kali diproduksi di Kota Brentford, Inggris dan terciptalah sepeda ukuran 28x60x60 cm atau 3,56 kaki kubik setelah dilipat.
Pada 1995, sepeda ini mendapatkan ‘Royal Recognition’ yang merupakan penghargaan dari Ratu Inggris.
Penghargaan ini melambungkan nama sepeda Brompton hingga 2006, saat itu laga pacu Brompton
World Championship diadakan pertama kali di Barcelona, Spanyol.
Brompton menemukan desain terbaiknya dan menjadi merk global pada 2011 lalu.