TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desain interior bukan hanya persoalan fungsi, tapi juga estetika yang membuat sebuah ruang terasa indah dan nyaman.
Itulah yang tercermin dalam karya mahasiswi Universitas Pelita Harapan Greta Elsa Nurtjahja yang menjadi pemenang utama ajang Asia Young Designer Awards 2020 kategori Desain Interior.
Bersama Lin Honghan dari Tiongkok sebagai pemenang utama kategori arsitektur, Greta berhak atas beasiswa di Harvard University Graduate School of Design (GSD) di Boston, Massachusetts, United States senilai 10 ribu dollar AS.
Pada ajang itu, Greta Elsa Nurtjahja menghadirkan karya berjudul Rumah Kopi – A Communal House of Coffee yang menampilkan perspektif manusia yang memiliki naluri alami untuk dekat dengan alam.
Desain interior rumah kopi yang dibuat mengadaptasi unsur lokal kampung Buni Kasih, Jawa Barat.
Baca: Fakta Unik Gereja Grundtvig, Gereja Bergaya Arsitektur Ekspresionis di Denmark
"Rumah Kopi mengusung peran dari arsitektur vernacular yang memerlukan proses kontinu dengan mengadaptasi perilaku, kebiasaan, dan budaya setempat," kata Greta dalam keterangannya, Sabtu (18/7/2020).
Greta mengatakan, Rumah Kopi terinspirasi dari rumah penduduk setempat di Kampung Buni Kasih, Jawa Barat.
"Rumah Kopi dirancang dengan mengadaptasi unsur ‘kelokalan’, rumah tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan tetap menghormati kepercayaan, kebudayaan, sejarah, alam serta bagaimana melestarikan esensinya,” kata Greta.
Baca: Sudah Dibangun Sejak Abad ke-6, Masjid Tertua di Tunisia Ini Punya Arsitektur Unik
Ia menjelaskan bahwa konsep dari Rumah Kopi yang dirancang sebagai ekspresi paling murni dari hubungan arsitektur dengan bumi dan topografi melalui struktur atap yang berlapis, dengan tujuan untuk menciptakan atmosfer interior lingkungan alami.
Desainnya bertujuan untuk mempertahankan sebanyak mungkin lanskap asli.
“Keberadaan Rumah Kopi diharapkan akan menjadi bentuk baru dari ruang hunian sebagai ruang kontemplatif manusia dengan alam, pusat budaya bagi masyarakat, juga sebagai ikon ekonomi Kampung Buni Kasih,” ujar Greta.
Chief Executive Officer (CEO) Decorative Paints Nippon Paint Indonesia, Jon Tan mengatakan, tema kompetisi tahun ini diharapkan memotivasi para desainer muda untuk menciptakan konsep desain berkelanjutan yang dapat menjawab berbagai tantangan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kami bangga atas pencapaian Greta Elsa Nurtjahja yang menjadi warga negara Indonesia pertama memenangkan Asia Young Designer of The Year di ajang International AYDA Summit 2020," katanya.
Greta berhasil menunjukkan kekuatan karakter dan budaya Indonesia yang luar biasa,” ujar Jon Tan, beberapa waktu lalu.
Salah satu dewan juri kategori Desain Interior, Lea Aziz yang sekaligus Founder PT Elenbee Cipta Desain, mengakui bahwa para peserta kompetisi tahun ini menunjukkan inovasi hebat, konsep yang kuat, dan interaksi sosial, terutama dalam situasi yang tidak pasti seperti saat ini.
"Tidak hanya terampil mengenai hal teknis, para peserta juga memiliki kemampuan mengenai pentingnya kelestarian lingkungan untuk mengubah masa depan desain," katanya.
Untuk pertamakali, penyelenggaraan AYDA Summit 2020 baik presentasi dan penjurian pada 8 – 9 Juli 2020 dilakukan secara virtual juga penganugerahan pemenang pada 10 Juli 2020 disiarkan secara langsung di Youtube AYDA.
Semua ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyebaran COVID-19.
Wee Siew Kim, Group CEO of NIPSEA Management Company Pte, Ltd (subsidiary of Nippon Paint Holdings Co.) menambahkan, selama lebih dari 12 tahun, Asia Young Designer Awards berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan.