Namun, menu ayam bakar itu baru populer setelah pindah ke kompleks Metropole tahun 1987.
Seporsi ayam bakar disertai nasi putih, sambal dan lalapan seperti timun dan selada segar.
Sambalnya tidak pedas karena memang sengaja dibuat manis.
Soalnya, kata Siswadi, kebanyakan orang Jawa suka manis sekaligus menyesuaikan lidah pemiliknya.
Sedangkan ayam bakarnya mengalami proses ungkep beberapa jam lalu digoreng. Setelah digoreng, direndam di dalam bumbu selama setengah jam lalu dibakar.
Setelah minum es teler disambung ayam bakar rasanya sungguh nikmat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sepenggal Kisah Sang Penemu Es Teler Pertama di Indonesia: Bermula dari Celetukan Mahasiswa UI,