News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Desy Ratnasari Bahas Peran Orangtua Saat Sekolah Online, Singgung Pentingnya Kejujuran

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktris sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari hadiri perayaan ulang tahun rekan sesama Aktris sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI, Rahayu Saraswati di Bistronomy, Jl. Ciniru 1, No. 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2016). Dalam acara itu, pelantun tembang 'Tenda Biru' itu berbagi tips menjaga anak dari tindak kriminal kepada para awak media. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proses pembelajaran secara online SAAT pandemi Covid 19, bisa dijadikan pembelajaran soal kejujuran dan juga ketangguhan dalam menghadapi hidup.

Artis yang kini menjadi Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari mengatakan, kesempatan belajar online saat ini jadi tantangan orangtua untuk membiarkan anak mengerjakan sendiri.

Hal ini juga mengajarkan anak sejak dini arti kejujuran.

“Pentingnya kejujuran di sekolah daring karena segala tugas sekolah nggak diliat guru. Ada dimensi pendidikan karakter, olah hati, iman dan takwa. Peran orangtua jadi pendidik, membentuk di golden age,” kata Desy saat menjadi salah satu pembicara di acara Inspirasitalk Tanoto Scholars Gathering 2020 secara online, Senin (10/8/2020).

Ia mengatakan, dengan adanya pandemi ini mau tidak mau harus mengadapi perubahan dan beradaptasi dengan semua kodisi.

“Adaptasi boleh tapi tidak mengubah karakter termasuk karakter bangsa,” ujarnya.

Merry Riana - Motivator (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sementara Merry Riana, seorang entrepreneur, influencer, dan educator mengatakan, situasi sulit saat pandemi jangan jadikan anak-anak muda patah semangat dalam mencari kerja atau memulai kerja.

Walaupun setiap ada berita negatif soal perusahaan bangkrut, omset menurun, dan PHK.

Orang bisa berpikir, jangankan mencari pekerjaan, yang sudah bekerja saja di-PHK.

“Faktanya, ada orang yang dalam kondisi buruk, tetap bisa jualan, buka usaha, dapat pekerjaan, dan kesuksesan itu tetap ada. Sementara dalam kondisi yang bagus tetap saja ada orang yang nggak bisa cari kerja, omset rendah dan lainnya. Jadi pesimis tergantung respon kita,” kata Merry di kesempatan yang sama.

Menurutnya, perbedaan signifikan di saat sulit adalah, bagi orang atau perusahaan dengan kualitas rendah akan hancur, tapi di tengah krisis orang yang good tetap survive dengan mengeluarkan solusi.

Ada ciri orang yang gagal ketika menghadapi siutasi sulit.

Rumusnya adalah ABC.

Saat sulit, orang hanya marah (A= angry).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini