Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Eva Devita Harmoniati SpA(K) kembali mengingatkan kalau pembicaran seksual dengan anak bukan sesuatu yang dihindari.
Edukasi seksual harus dikenalkan kepada anak sehingga anak punya pegangan untuk menjaga organ seksual bahkan menghindari perilaku seksual yang menyimpang.
"Perbincangan mengenai edukasi seksual bukan sesuatu yang harus dihindari, justru orangtua harus memberikan bekal karena sat ini di masyarakat masih tabu membicarakan itu," ungkap dr. Eva saat live instagram bersama IDAI, Selasa (18/8/2020).
Kalau orang tua menghindari pembicaraan soal seksual dikhawatirkan anak justru mencari sumber lain dan bahanya jika mencari melalui situs pornografi.
Tentunya saat memberi tahu sertakan juga dengan batasan agama supaya anak tidak hanya bertanggungjawab pada kesehatannya tapi juga pada kepercayaan yang dianut.
"Beritahu juga sesuai batasan agama yang dianut, norma yang ada di keluarga dan lingkungan, sertai dengan alasan-alasan dan argumennya. Jadi dibekali oleh orangtua agar anak tidak mencari dari sumber yang lain," kata dr. Eva.
Kemudian saat muncul pertanyaan kritis dari anak soal edukasi seksual, sebaiknya buka juga kesempatan pada anak untuk menggali pandangan dia tentang pertanyaan yang ditanyakan.
Lalu luruskan jika pemahaman anak tentang pemahaman seksualnya salah sehingga kedepannya anak juga bisa terbuka tentang masalah seksual dengan orang tuanya.
"Kalau ada pertanyaan-pertanyaan kritis seperti itu kita harus tanya dulu 'menurut kamu seperti apa?' baru kira luruskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak," pungkas dr. Eva.