News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tren Tanaman Hias, Akankah Janda Bolong Bernasib Sama Gelombang Cinta, Harga Jutaan Kini Terpuruk

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanaman hias Monstera alias Janda Bolong.

Kemudian, Turki tertarik dengan keindahan bunga Tulip dan sudah dibudidayakan sejak 1000 tahun lalu. Lalu munculnya tulip jenis langka yang diakibatkan oleh infeksi virus mozaik dari sejenis serangga kutu.

Orang-orang Belanda pun memburu dan mulai membudidayakannya.

Tulip jenis langka ini pun cepat menyebar dan menjadi barang mewah, banyak yang menginginkannya sehingga menyebabkan Tulip mania tahun 1637.

Tulip mania terjadi akibat banyaknya permintaan bunga tuli khususnya dari negeri Belanda yang membudidayakan tulip jenis langka.

Harganya pun melambung tinggi hingga 10 kali lipat dari sebelumnya.

3. Anthurium Jenmanii

Satu lagi jenis tanaman hias mahal dari familia Arcacea.

Sama seperti tanaman hias Gelombang Cinta yang sempat mahal sekali, Anthorium Jenmanii juga berhasil nge-hits dan diminati masyarakat sehingga harganya mahal.

Tanaman jenis ini memiliki daun yang tebal dan pertumbuhan daun yang lambat tapi bertumpuk-tumpuk.

Meski begitu, proporsional dari tanamana ini tetap terlihat kokoh dan kompak.

4. Euphorbia

Tanaman hias yang satu ini memiliki jenis yang beragam, warna bunganya pun bermacam-macam dan menarik perhatian.

Harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah, apalagi setelah berhasil memenangkan kontes perlombaan tanaman.

Masyarakat berbondong-bondong ingin memiliki euphorbia di dalam rumah mereka.

Saat ini di Indonesia khususnya di daerah tebingtinggi tanaman euphorbia sudah tidak eksis lagi, bahkan dipangkas habis oleh pemiliknya.

Hal ini karena issue mengenai tanaman euphorbia yang dapat memicu penyakit cikungunya.

Padahal sebelumnya, pemilik membeli tanaman ini dengan harga yang ckup mahal.

Tapi semua tidak penting lagi, demi kesehatan dan keselamatan bersama. Dan sampai saat ini tanaman euphorbia tak lagi eksis. 

Akar Janda Bolong atau Monstera yang siap dikembangbiakkan. (Kompas.com)

Perawatan Janda Bolong
Tanaman Janda Bolong atau Monstera kini telah digandrungi masyarakat penggemar tanaman hias.

Melansir Kompas.com, harga tanaman monstera mencapai jutaan rupiah, dengan beberapa jenis yang berbeda dan tingkat perawatan yang berbeda pula, sehingga faktor ini sangat mempengaruhi harga.

"Mahal karena berbeda-beda jenis. Seperti (yang cukup mahal) Monstera veriegata. Coraknya putih hijau ada kekuning-kuningan, itu beda-beda jenisnya. Perawatan lebih susah, otomatis demand lebih tinggi, harga lebih tinggi lagi," ujar Juliana, penjual tanaman hias di Jakarta.

Tanaman janda bolong ini sebenarnya tergolong tanaman hias yang mudah dirawat, hanya perlu disiram 1-2 kali setiap minggu, dan selain itu tanaman ini juga tahan hama penyakit.

Tanaman Monstera atau yang kerap disebut Janda Bolong ini merupakan spesies tanaman merambat tropis atau semak asli dari Amerika Tengah.

Monstera adalah tanaman tropis dari keluarga Araceae, keluarga Aroid.

Tanaman tersebut termasuk dalam satu dari sedikit Aroid yang menghasilkan buah yang dapat dimakan, terutama Monstera deliciosa, meskipun mereka jarang berbunga atau menghasilkan buah yang dapat dimakan di dalam ruangan.

Monstera diketahui secara resmi oleh dunia botani sejak awal abad ke-20, meskipun sebenarnya tanaman ini telah dikenal lebih lama oleh masyarakat Amerika Tengah.

Monstera terkenal dengan adanya lubang daun alami yang dijuluki Swiss Cheese Plant.

Dua spesies Monstera yang dibudidayakan sebagai tanaman hias adalah Monstera deliciosa dan Monstera adansonii.

Monstera adansonii ini berbeda dari Monstera deliciosa, yakni memiliki daun yang lebih panjang dan lentik, serta memiliki lubang daun yang tertutup sepenuhnya.

Sementara lubang daun Monstera deliciosa tumbuh ke arah tepi dan terbuka saat matang.

Para ilmuwan berspekulasi tentang alasan lubang pada daun Monstera: "Satu teori adalah bahwa perforasi ini memaksimalkan luas permukaan daun, dan karena itu kemampuannya untuk menangkap sinar matahari di lantai hutan hujan; yang lain adalah memungkinkan hujan tropis melewati daun, sehingga membatasi kerusakan pada tanaman, hal ini menjelaskan nama lain Monstera yakni Hurricane Plant".

Cara Perawatan Tanaman Monstera atau Janda Bolong

Berikut ini cara perawatan Tanaman Monstera atau Janda Bolong yang dirangkum Tribunnews dari thesill.com:

1. Sinar matahari

Tanaman ini berkembang dalam cahaya tidak langsung cerah hingga sedang.

Jadi, tidak cocok untuk sinar matahari langsung dan intens.

Jika Monstera diberi terlalu banyak sinar matahari, daunnya akan menguning.

Jika dibiarkan dalam kegelapan, tanaman akan menunjukkan sesuatu yang disebut fototropisme negatif, di mana daun baru tumbuh menuju kegelapan, bukan cahaya.

2. Air

Siram tanaman dengan air yang cukup dan merata, seminggu sekali.

Tunggu sampai tanah cukup kering sebelum disiram lagi serta lakukan pemupukan selama pertumbuhan.

Untuk mengekang pertumbuhan yang berlebihan, pangkas secara teratur dengan menjepit pertumbuhan baru.

3. Kelembaban

Simpan di lingkungan yang cukup lembab, misalnya kelembaban di ruangan normal.

4. Suhu

65°F - 85°F (18°C - 30°C), yang terbaik adalah tidak membiarkannya di bawah suhu 60°F (15°C).

(Tribunnews.com/Latifah/Kompas.com/TribunJualBeli/Andra Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini