News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Ampuh Kurangi Risiko Akibat Asap Rokok untuk Perokok Aktif dan Pasif

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Merokok telah menjadi bagian dari tradisi dalam menjalin keakraban sosial. Merokok dianggap wajar di kalangan masyarakat, bahkan rokok telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup.

Kebiasaan merokok memiliki berbagai dampak buruk terhadap tubuh, tidak hanya bagi perokok, namun juga orang-orang di sekitarnya yang ikut menghirup asap rokok. Kebiasaan ini menjadi sulit dihentikan karena rokok memiliki kandungan adiktif, sehingga membuat para perokok kecanduan.

Hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes tahun 2013 mengungkapkan bahwa setidaknya 97 juta penduduk Indonesia telah terpapar asap rokok. Lebih jauh, diperkirakan bahwa untuk setiap 8 orang yang meninggal karena menjadi perokok aktif, terdapat 1 perokok pasif yang meninggal karena terpapar rokok orang lain.

Kanker paru terus menjadi ancaman terbesar sebagai kanker pembunuh pria dewasa nomor satu di Indonesia, dengan lebih dari 26 ribu pasien yang meninggal setiap tahunnya. Tidak hanya perokok saja yang berisiko tinggi terkena kanker paru.

Faktanya, perokok pasif yang terekspos terus-menerus pada asap rokok memiliki risiko 20-30% lebih tinggi terhadap kanker paru, dan 23% lebih berisiko terhadap gangguan jantung, menurut penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Maka dari itu perlu kesadaran yang tinggi dari perokok aktif maupun pasif untuk mengurangi risiko yang timbul akibat bahaya asap rokok. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Mengurangi dan membatasi jumlah rokok per hari

Asosiasi Medis Amerika menyatakan bahwa mengurangi jumlah rokok dari 20 ke 10 batang per hari akan  mengurangi risiko kanker paru sebesar 27%. Bahkan, risiko ini bisa dipangkas hingga 90% jika perokok memutuskan untuk berhenti sebelum berumur 45 tahun.

Sejauh ini, mengurangi atau berhenti dari kebiasaan merokok merupakan cara paling efektif untuk menghindari risiko kanker paru sedari dini.

Mengkonsumsi ekstrak teh hijau, karena mengandung Epigallocatechin Gallate (EGCG)

Teh hijau terkenal memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, terutama karena daun teh hijau mengandung konsentrasi antioksidan yang sangat tinggi, yang disebut polifenol. Salah satu polifenol dalam teh hijau yang paling bermanfaat adalah Epigallocatechin Gallate (EGCG).

Penelitian yang dilakukan oleh Kushargina, Rimbawan, dan Setiawan (2018) menunjukkan bahwa antioksidan pada teh hijau dapat memperbaiki 50% kerusakan sel akibat asap rokok, terutama karena kandungan EGCG-nya yang tinggi.

Di Indonesia, vipro-G merupakan satu-satunya suplemen multivitamin yang mengandung manfaat EGCG. Ekstrak EGCG dalam vipro-G sangat bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, baik pada perokok aktif maupun pasif.

Selain itu, EGCG ini juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, serta otak. Bahkan, menurut studi dari Universitas KU Leuven, antioksidan pada EGCG memiliki kekuatan 100x lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan 25x lebih tinggi dibandingkan vitamin E dalam melindungi tubuh.

Ekstrak EGCG yang ada didalam vipro-G mampu untuk menangkal dampak negatif radikal bebas asap rokok jika diminum secara teratur. Selain itu, kandungan vitamin C dan Zinc pada vipro-G juga sangat baik untuk meningkatkan imunitas kita, terutama di kala pandemi yang berlangsung.

Menghindari paparan asap rokok
Mayoritas masyarakat di Indonesia tidak menyadari bahwa dirinya merupakan perokok pasif. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko kanker paru pada non-perokok adalah dengan menghindari paparan asap rokok, baik di rumah maupun di tempat umum.

Misalnya, ketika di restoran, sebaiknya memilih untuk duduk di area bebas asap rokok. Jika orang-orang terdekat adalah perokok, minta mereka untuk tidak merokok di rumah atau di dalam mobil.

Mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran
Sebuah penelitian dari Kaluza, et al. (2015) menemukan bahwa ternyata konsumsi buah dan sayuran berbanding lurus dengan pengurangan risiko gangguan pernapasan pada perokok.

Setiap satu porsi buah dan sayuran yang dikonsumsi harian dapat mengurangi risiko penyakit paru kronik sebesar 8% bagi perokok aktif dan 4% bagi perokok yang telah berhenti.

Berolahraga secara rutin
Berolahraga secara rutin diperkirakan bisa mengurangi risiko kanker paru sebesar 20-30% pada wanita dan 20-50% pada pria, menurut penelitian dari National Medical Center, California. Tidak hanya bagi perokok aktif, manfaat dari olahraga teratur ini juga dirasakan oleh perokok pasif.

Gerakan fisik aktif seperti olahraga bisa meningkatkan fungsi paru, mengurangi karsinogen dalam tubuh, dan mempercepat kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA yang rusak di paru-paru.

Kebiasaan merokok tidak mudah untuk dihentikan, terutama karena adanya zat adiktif pada rokok, dan rokok menjadi gaya hidup atau kebutuhan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, produk vipro-G yang mengandung EGCG bisa menjadi solusi untuk mengurangi risiko yang timbul akibat asap rokok, tentunya dibarengi dengan gaya hidup sehat seperti berolahraga rutin dan mengkonsumsi buah serta sayuran.

Produk Vipro-G telah bersertifikasi BPOM dan HALAL. Produk ini tersedia di Shopee LAPI Official Shop, Alfamart, Watson, Apotek Kimia Farma, Apotek K-24, serta Apotek/Toko Obat terdekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini