Pendiri Cooklab Kartika Dwi Baswara dan Clarence Eldy menyebut bahwa mereka sebenarnya sudah menjajaki dunia fresh produce sejak pertengahan 2019.
Pada saat itu, keduanya menjalani bisnis farm-to-table untuk restoran dan kafe di Bali. Namun, karena pandemi, keduanya harus segera mengambil tindakan strategis berupa pivot menjadi penjualan fresh produce ke rumah tangga.
Kartika Dwi Baswara dan Clarence Eldy, sebelumnya berkecimpung di bisnis farm-to-table untuk restoran dan kafe di Bali.
”Memasak di rumah memang sempat menjadi tren, berbarengan dengan perubahan perilaku konsumen membeli makanan di masa pandemi Covid-19,” ujar Kartika.
Menurutnya, pemain dalam bidang fresh produce sudah banyak sekali sehingga dibutuhkan perbedaan yang jelas antara Cooklab dan pemain lain.
Lalu, apa yang menjadi pembeda Cooklab?
”Biasanya pengguna harus beli sesuai dengan SKU yang tersedia. Misalnya, saat pengguna mau mencoba masak masakan Korea dan butuh saus Gochujang, pengguna harus membeli 500 gram saus, padahal di resep yang ingin dicoba hanya membutuhkan 100 gram."
"Sehingga, 400 gram sisa sausnya biasanya akan terbuang, atau disimpan di lemari sampai kadaluarsa. Kalau pakai Cooklab, paket masaknya sudah komplit, semua sudah sesuai takaran, dan ingredientsnya pun sudah dibersihkan jadi tinggal cemplang-cemplung,” terangnya.
Saat ini, Cooklab sudah memiliki lebih dari 80 jenis paket masak yang bisa dicoba oleh para penggunanya.
Menunya pun beragam, mulai dari menu Western, Korean, Nusantara, sampai menu dessert.
Cooklab sendiri juga yakin bahwa para penggunanya bisa mempraktikan resep tersebut di rumah dengan sukses karena paket masak yang dikirim sudah dilengkapi dengan kartu panduan masak.
Sehingga, target marketnya bukan hanya pengguna yang suka masak, tapi juga pengguna yang mau belajar masak.
”Kami ingin memberi solusi bagi teman-teman yang ingin belajar masak. Mungkin masak untuk keluarga tercinta, untuk kesehatan karena sedang diet tertentu dan bosan dengan masakan katering, atau bisa juga untuk teman-teman yang sedang belajar masak untuk dijual masakannya,” ujar Clarence Eldy.
Selain Cooklab, sebenarnya sudah ada beberapa perusahaan yang memiliki layanan serupa. Salah satunya Tinggalmasak.