TRIBUNNEWS.COM - Memulai usaha bukan perkara mudah. Butuh ketekunan dan pengorbanan untuk menuai kesuksesan.
Demikian pernah dialami oleh Linda Wan ketika pertama kali menggeluti bisnis perawatan kecantikan.
Wanita kelahiran Surabaya, 11 Oktober 1989, itu padahal sudah mendalami skill kecantikan sejak 2012. Namun, rupanya tidak cukup.
“Saat memulainya ada beberapa kendala, tapi karena memang menyukai bidang ini, maka dijalani dengan sukacita,” kata Linda Wan.
Kala itu, menurut dia, pembukaan studio kecantikan miliknya butuh effort luar biasa. Hanya sedikit orang yang datang. Namun tetap harus menggaji karyawan.
Baca juga: Erica Anca Dari Model Merambah ke Bisnis Kecantikan
“Sebagai pengusaha yang tetap harus menjaga kestabilan perusahaan dan mempertahankan karyawan yang ada, suami saya sampai menjual handphone untuk menggaji karyawan,” kenangnya.
Namun seiring berjalannya waktu, usaha berjalan membaik, klien datang satu per satu.
Happymee, adalah nama yang membawa keberuntungan. Klien merasa puas dan senang dengan hasil yang didapatkan.
Tidak sedikit klien Happymee yang berlangganan hingga bertahun-tahun.
“Saya sampai dijuluki malaikat penyelamat alis, karena banyak klien yang saya benahi alisnya efek rusak dari tukang sulam abal-abal dan tidak bertanggung jawab, hanya bermodal harga murah tanpa kualitas," ungkapnya.
Baca juga: Ini Tantangan Terberat Berbisnis Kecantikan Menurut Jessica Lin
Dari situ, klien bertambah banyak, sehingga memberanikan untuk membuka cabang di tahun 2019.
“Klien dari semua kalangan percaya dengan tangan saya untuk memberikan treatment dengan hasil terbaik. Salah satu klien saya seorang pengusaha wanita mengajak untuk bergabung pada sebuah organisasi pengusaha wanita,” ujar Linda Wan.
Sebagai pengusaha, melebarkan sayap untuk memperluas jaringan adalah suatu keharusan.
FENELA adalah organisasi pengusaha wanita yang memberikan peluang untuk memperluas usaha di bidang kecantikan.
“Pada organisasi tersebut saya semakin dekat dengan Delta Hesti, Mba Hesti saya memanggilnya. Setiap bertemu selalu bisa sharing dan berbagi ilmu, hingga tercipta ide untuk memulai bisnis skincare bersama.”
Sementara bisnis di bidang skincare dinamai Heslin Beauty yang dibangun pada tahun 2020. Heslin berasal dari gabungan nama Hesti dan Linda.
“Awal tahun 2020 kami sedikit mengalami kekhawatiran karena virus corona yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia, tapi kami saling menguatkan dan berjuang bersama untuk membangun produk skincare dengan terobosan baru yakni berbahan birdnest.”
Diakuinya, awal penjualan tidak disangka akan langsung ramai dan mendapatkan respon baik dari masyarakat Indonesia.
Hingga kini Heslin Beauty telah memiliki hampir 150 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sampai saat ini, produk-produk terus kami tingkatkan macamnya yang awalnya hanya paket skincare, kini ada serum, dan selanjutnya akan ada lipmatte, body care, sunscreen, micellar water dan banyak lagi," tuturnya.
Pembuatan produk-produk tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kulit wajah orang Indonesia pada umumnya, terkhusus untuk kulit wajah sensitif.