TRIBUNNEWS.COM - Shalat Istikharah biasa dilaksanakan seseorang dalam rangka meminta petunjuk dari Allah ketika dihadapkan dengan pilihan.
Pilihan tersebut dapat berupa memilih jodoh, memilih pekerjaan, memilih tempat tinggal dan segala pilihan yang sulit.
Dalam Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust M.Syukron Maksum, dijelaskan bahwa shalat Istikharah ini hukumnya sunnah.
Dilaksanakan ketika hati seorang hamba dihinggapi rasa ragu dalam memilih satu dari beberapa hal pilihan yang dihadapkan.
Yang mana pilihan yang akan dipilih itu diharapkan merupakan pilihan yang terbaik nantinya.
Sementara itu, meski tidak timbul keraguan dalam hati, dengan shalat istikharah ini diharapkan juga dapat memantapkan pilihan dan semakin mendapat petunjuk dari Allah Yang Maha Tau.
Sebab seorang hamba tidak akan tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, begitu pula dengan pilihan yang akan dipilih.
Seperti diterangkan oleh Allah SWT dalam qalamnya di Surah Al-Baqarah ayat 216.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216).
Baca: Bacaan Niat Shalat Gerhana dan Tata Cara Shalat Gerhana Dua Rakaat
Baca: Bacaan Niat dan Doa setelah Salat Tahajud, Lengkap dengan Dzikir hingga Keutamaannya
Berikut Panduan dan Tata Cara melaksanakan Shalat Istiqarah seperti diterangkan dalam buku tersebut.
Waktu Mengerjakan Shalat Istikharah
Shalat Istikharah ini sebaiknya dilakukan pada waktu terbaik pelaksanaan shalat tahajud.
Yakni dilaksanakan di sepertiga terkahir dari waktu malam, diantara pukul 01.30 - hingga menjelang subuh.
Adapun pelaksanaan shalat Istiqharah ini sama dengan shalat sunnah pada umumnya.
Diawali dengan niat, takbir seperti halnya shalat sunnah dua rakaat, hingga ditutup dengan salam.
Niat Bacaan Shalat Istikharah
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillahi ta’aalaa”
artinya: "Aku berniat shalat istikharah dua raka'at karena Allah Ta'ala".
Tahapan setelah melaksanakan shalat adalah membaca doa seperi dibawah ini.
Dalam membaca doa ini, hendaknya disebutkan persoalan yang sedang dihdapai.
Setelah membaca doa, hendaknya dilanjutkan dengan memilih kecenderungan hati satu dari beberapa pilihan yang ada.
Baca: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Ini Keutamaan dan Manfaatnya Bagi Tubuh
Doa Setelah sholat istikharah:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Allaahumma innii astakhiiru bi'ilmika wa astaqdiru bi qudratika as'aluka min fadhlikal a'zham fainnaka aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubu. Allaahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra khairunlii fi diini wa ma'aasyi wa aaqibati amri faqdirhuli wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi wa in kunta ta'lamu anna hadzlamra syarrunlii fii diini wa ma'aasyi wa aaqibati amri fashrifhu 'anni fashrifni 'anhu, waqdirliyal khaira haautsu kaana tsummaar dhini bihii.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon agar Engkau memilihkan untukku mana yang baik menurut Engkau ya Allah . Dan aku memohon Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu, dan aku memohon dengan kemurahan-Mu yang agung. Karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Berkuasa, sedang aku tidak mempunyai kekuasaan . Engkau yang mengetahui sedang aku tidak mengetahui, bahkan Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi.
Ya Allah, jika Engkau ketahui persoalan ini baik bagiku, dalam agamaku dan dalam penghidupanku . Tempat kembaliku dan baik pula akibatnya bagiku di dunia dan di akhirat. Maka berikanlah perkara ini kepadaku, dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berikanlah keberkahan bagiku di dalamnya.
Ya Allah, jika Engkau ketahui hal ini tidak baik bagiku, bagi agamaku, dan penghidupanku, dan tidak baik akibatnya bagiku di dunia dan akhirat. Maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah aku darinya. Dan berilah aku kebaikan dimana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas anugerah-Mu.”
(Tribunnews.com)