News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Insecure Sebetulnya Perasaan yang Wajar, Tapi Bahaya Apabila Berlebihan

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi insecure

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, kata insecure viral di dunia media sosial. Banyak netizen yang menyematkan kata insecure di postingan. 

Misalnya saat melihat sepasang kekasih yang terlihat romantis eksis di media sosial. Atau keluarga berada yang melakukan perjalanan keluar negeri misalnya.

Lantas apa itu insecure?

Seorang psikolog anak Anastasia Satriyo, M. Psi, Psi akan menjawab pertanyaan tersebut.

Baca juga: Tanda-tanda Migrain akibat Stres dan Cara Mengatasinya

Dalam live streaming yang diadakan di akun Instagram Kompas muda mengunggkapkan jika insecure merupakan rasa tidak aman pada seseorang.

Menurut Anastasia, rasa insecure merupakan sesuatu yang wajar. Setiap manusia bahkan membutuhkan rasa insecure untuk mendorong seseorang memiliki pencapaian baru dalam hidup.

Misalnya ketika seseorang merasa inscure pada orang pintar, maka ia akan terdorong untuk belajar lebih giat. 

Namun, rasa insecure yang berlebihan malah berdampak sangat buruk. Ia akan merasa merasa gelisah, malu, takut bertindak hingga menurunnya rasa percaya diri. 

Pribadi yang memiliki rasa insecure yang berlebihan akan lebih sering melihat kekurangan dalam diri dibandingkan kelebihan.

Satu hal kecil bisa membuat kondisi emosi menurun dan dapat memengaruhi kesehatan pada mental.

"Kalau sudah begitu, ia akan malas menjalani hidup. Bisa saja jika dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan depresi," ucap Anastasia, Rabu (17/2/2021).

Menurut Anastasia, tidak seseorang mengalami depresi, kondisi ini tidak bisa dianggap remeh. Karena bakal memengaruhi pada kondisi kesehatan dan mental.

Dampak depresi ringan dapat mengurangi konsentrasi. Tubuh juga cepat lelah walau tidak banyak melakukan aktifitas.

Untuk kasus depresi menengah, seseorang lebih senang tidak keluar dari kamar selama berminggu-minggu. Hingga tidak ingin berinteraksi dengan dunia luar.

Dampak terparah adalah saat seseorang berada di tahap depresi berat.

Ia akan merasa dirinya tidak berharga dan tidak berguna. Mereka yang mengalami depresi merasa dunia akan lebih baik tanpa dirinya. 

"Di tahap ini, ia harus meminta bantuan pihak profesional. Mengatakan sabar dan berdoa tidak akan merubah apa-apa. Orang depresi ibarat tenggelam. Hanya subjek saja yang mengetahui apa yang dirasakan, bukan orang lain," terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini