News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Klinik Kecantikan Manfaatkan E-Commerce untuk Survive di Masa Pandemi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Cynthia Jayanto. M. Biomed (AAM)

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor bisnis mengalami penurunan signifikan termasuk bisnis jasa kecantikan.

Dokter Cynthia Jayanto. M. Biomed (AAM), seorang ahli di bidang estetika dan antiaging dari Cyn Clinic bercerita, pihaknya mesti melakukan pivot bisnis agar bisa survive, yaitu menjual produk dan vitamin lewat platform e-commerce.

Langkah itu ditempuh karena pendapatan anjlok hingga 50 persen saat memasuki Maret 2020 akibat tidak ada customer yang melakukan treatment.

Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat banyak orang takut keluar rumah termasuk datang ke klinik.

Strategi pivot bisnis yang dia jalankan berhasil. Produknya yang dipasarkan di e-commerce diminati masyarakat. Hal ini membuat dr Cynthia Jayanto tidak perlu mengurangi pegawainya.

Baca juga: Yang Harus Diperhatikan Saat Konsumsi Obat Tradisional Menurut Spesialis Farmakologi Klinik

Cukup mengurangi jam kerja saja untuk menyesuaikan pendapatan klinik yang berkurang.

Saat ini kliniknya juga menyediakan layanan tes rapid antibodi dan antigen datang ke rumah (home care).

Baca juga: Cerita Ibu Temukan Klinik Dokter Anak yang Mirip Kastil, Anak-anak Bisa Bermain sebelum Divaksin

Menurut dr Cynthia, upaya itu amat membantu kliniknya bisa bertahan, khususnya di bulan November-Desember 2020, karena pemerintah mengeluarkan kebijakan wajib tes rapid bagi seseorang yang mau bepergian jauh atau liburan keluar kota.

Langkah lain adalah memberi edukasi ke khalayak tentang pentingnya vaksin influenza dan pneumonia.

Baca juga: Aura Kasih Merasa Cocok Geluti Bisnis Kecantikan

"Kemudian, saya juga melakukan edukasi di instagram pentingnya vaksin influenza dan pneumonia pada orangtua selagi belum ada vaksin Covid-19 dan rutin minum vitamin C, dari upaya itu tuhan bukakan jalan.

"Saya dapat proyek di pabrik untuk suntik vitamin C dua bulan sekali ke 127 karyawan pabrik. Intinya, banyak cara yang dilakukan agar bisa bertahan," terang wanita kelahiran 18 Februari 1985 ini.

Sementara saat pelanggan mulai berani datang ke klinik di masa new normal, kliniknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Mulai mencuci tangan saat masuk klinik, pemakaian hand sanitizer, memakai masker, physical distancing hingga pelayanannya. Karyawan di Klinik tersebut, aku dr Cynthia, rutin melakukan rapid antigen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini